TRIBUNNEWS.COM - Nasib pilu dialami siswi SMP kelas VIII di Gresik, Jawa Timur berinisial MD (16) yang tengah hamil 7 bulan.
Ia dihamili seorang pria 50 tahun berinisial SG yang notabene tetangganya sendiri.
Setelah kasusnya mencuat ke publik, anggota DPRD dari Dapil Benjeng, Nur Hudi, menawarkan korban uang sebesar Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar.
Hal itu dilakukan Nur Hudi agar kasus yang dialami MD dapat diselesaikan secara kekeluargaan atau damai.
Ia pun menginginkan agar pihak korban mencabut laporannya di kepolisian.
Ibu korban yang berinisial IS membenarkan adanya tawaran tersebut.
Selain itu, dia dan keluarganya juga mendapat tawaran damai dari pelaku.
Seperti menggugurkan kandungan korban hingga tawaran uang.
Baca: FAKTA BARU Pria 50 Tahun Hamili Siswi SMP di Gresik, Sogokan Rp 1 M dari Anggota DPRD Ditolak
Namun, wanita berusia 49 tahun ini tetap teguh pada pendiriannya.
Alasannya, apa yang menimpa anaknya itu di luar nalar sebab MD dan SG masih memiliki ikatan saudara.
Ia tetap menginginkan agar kasus yang dialami anak bungsunya dapat diproses secara hukum.
"Jelas saya tolak semua. Manusia macam apa itu?"
"Saya minta polisi segera menangkap dan menghukum seberat-beratnya," ujar IS, mengutip dari Surya, Rabu (13/5/2020).
Baca: Siswi SMP Gresik Disogok 1 Miliar Setelah Dihamili Pria 50 Tahun, Arist Merdeka Sirait Angkat Bicara
Diketahui, MD merupakan korban pemerkosaan oleh SG, tetangganya sendiri.
Ia telah dipaksa melakukan hubungan badan sejak Maret 2019.
Bahkan, MD sempat dipaksa berhubungan badan di sebuah kandang ayam yang berada di pinggir jalan.
Ibu korban pun menginginkan agar MD tidak menggugurkan kandungannya.
"Saya ingin SG ditangkap dan ditahan. Upaya damai saya tolak semua."
"Tidak apa-apa anak saya lahir tanpa bapak. Biar saya urus sendiri," kata IS dengan nada kesal.
Kepolisian masih memeriksa saksi
Sementara itu, Penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik memberikan keterangan terbaru.
Menurutnya, pihaknya belum bisa menjamin apakah pelaku SG akan langsung ditahan saat panggilan pemeriksaan.
Pasalnya, hingga kini kepolisian masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi.
Hal ini pun dibenarkan Kanit PPA Satreskrim Polres Gresik, Ipda Joko Suprianto.
Ia mengaku masih memeriksa saksi-saksi atas laporan keluarga korban.
Rencananya, terlapor SG akan dipanggil pekan ini.
Baca: Soal Dugaan Anggota DPRD Gresik Imingi Uang ke Siswi SMP Korban Pencabulan, Pengacara MD Punya Bukti
"Segala perkembangan akan kami sampaikan. Mohon waktu ya," ujar Ipda Joko Suprianto, Rabu (13/5/2020), dikutip dari Surya.
Ipda Joko pun angkat bicara soal keterlibatan anggota DPRD Gresik, Nur Hudi yang ikut menawarkan uang kepada korban.
Namun, ia mengatakan saat ini belum perlu untuk memanggil sang pejabat tersebut.
"Saat ini masih belum ada keterkaitannya," tambahnya.
Diketahui, jarak tempat tinggal pelaku SG dan korban MD masih terbilang dekat.
Kediaman mereka hanya berbeda gang saja, tetapi masih satu dusun.
SG pun sudah memiliki istri dan dua anak perempuan.
Sementara MD, orang tua yang tersisa hanyalah seorang ibu dan kedua kakaknya yang bekerja untuk mencukupi kehidupan sehari-hari.
Hingga Kamis (14/5/2020), laporan pencabulan yang dilakukan keluarga korban sudah bergulir hampir dua pekan.
Terlapor SG selama ini belum dipanggil penyidik.
Ia pun masih terlihat keluar masuk rumah dengan bebas.
Pihak keluarga korban pun sempat mengkhawatirkan apabila terlapor SG melarikan diri.
(Tribunnews.com/Maliana, Surya.co.id/Willy Abraham)