Pilihan itu ia ambil dengan berbagai pertimbangan.
Salah satunya karena sudah tidak ada penghasilan saat harus tinggal di Jakarta.
Sementara biaya hidup di Ibu Kota cukup tinggi dan masih harus membayar uang kontrakan setiap bulan.
Karena pertimbangan itu, tekadnya semakin bulat.
Ia berangkat dari Cibubur, Jakarta Timur pada Senin (11/5/2020) setelah shalat subuh.
Dan tiba di Gringsing, Batang, Jawa Tengah, pada Kamis (14/5/2020).
Selama empat hari berjalan kaki itu, diakuinya tak sedikit warga yang ditemuinya saat beristirahat di tengah perjalanan terkejut.
"Saya pernah ditanya mau ke mana? Saya jawab mau ke Solo. Mereka terkejut," cerita Rio.
"Ada yang minum sampai kesedak. Terus saya mau bayar, pemilik warung tidak mau dibayar," paparnya.
Meski sempat tertatih-tatih berjalan kaki dengan menempuh jarak 440 kilometer dari Jakarta hingga Batang, namun ia mengaku bersyukur akhirnya bisa pulang kampung dengan selamat.
Setelah sampai di Gringsing, ia singgah di tempat temannya.
Baru keesokan harinya atau pada Jumat (15/5/2020) ia diantarkan oleh temannya menggunakan kendaraan ke Solo.
Setibanya di Solo, ia langsung diarahkan untuk menjalani karantina selama 14 hari di Graha Wisata Niaga karena baru tiba dari luar kota.
Di lokasi karantina milik Pemkot Solo itu, ia mengaku merasa nyaman.