TRIBUNNEWS.COM - Melawan stigma masyarakat, komunitas punk bagikan makanan hingga sumbang pakaian layak pakai untuk korban Covid-19.
Di sata stigma miring karena dandanan yang ekstrem ditujukan pada mereka, komunitas pun di Salatiga berusaha mematahkan anggapan tersebut.
Solidaritas punk di Salatiga viral lantaran turut berkontribusi membantu korban terdampak Covid-19.
• POPULER Toko Berikan Baju Lebaran Gratis bagi Warga Miskin di Jember, Bebas Pilih Berbagai Ukuran
• POPULER Toko Berikan Baju Lebaran Gratis bagi Warga Miskin di Jember, Bebas Pilih Berbagai Ukuran
Komunitas Punk seringkali dianggap sebelah mata, berandalan, dan tidak taat norma.
Mereka seolah terasing dalam bermasyarakat.
Namun, di Kota Salatiga, komunitas Punk terus bergerak untuk mengubah stigma itu.
Selama Ramadhan tahun ini, secara rutin komunitas tersebut membagikan takjil di beberapa sudut kota, membuka dapur umum, dan membagikan pakaian layak pakai.
Datuk, salah seorang anggota komunitas Punk, mengatakan, kegiatan solidaritas itu berawal dari inisiatif yang tercetus secara spontan saat wabah Covid-19 merajalela di Indonesia.
"Kami kolektifan atau patungan, mulai dari Rp 25.000, ada yang menyumbang sembako atau bahan pangan lain. Kita masak dan bagikan kepada yang lebih membutuhkan daripada kami," ungkap Datuk, di Selasar Kartini, Sabtu (23/5/2020).
Kegiatan mengolah bahan makanan dilakukan di dapur umum yang didirikan di kompleks Terminal Tamansari.