News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

UPDATE: Jatim Peyumbang Covid-19 Tertinggi Kedua, Positif Corona 3.875 dan Sembuh 506 Orang

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peta sebaran Covid-19 di Jatim Selasa 26 Mei 2020

Hingga Selasa (26/5/2020) pagi, jumlah kasus positif COVID-19 di Jatim mencapai 3875 kasus seperti dilansir dari www.infocovid19.jatimprov.go.id.

Dengan rincian 3047 dalam perawatan, 506 sembuh, dan 303 meninggal dunia.

Meski telah menerapkan PSBB di wilayah terpadatnya, yaitu PSBB Surabaya dan PSBB Malang Raya, Jatim masih terus mencatatkan tambahan kasus tertinggi se Indonesia.

Jumlah tambahan kasus harian di Jatim secara konsisten berada di peringkat satu atau dua dalam 10 hari kebelakang.

Sebelumnya, Jatim selama 3 hari berturut-turut menjadi provinsi dengan tambahan kasus terbanyak di Indonesia.

Jatim masih konsisten menjadi provinsi dengan kasus terbanyak kedua di Indonesia, dan memperlebar jarak dengan Jawa Barat.

Provinsi dengan total kasus Covid-19 atau Virus Corona terbanyak masih berada di DKI Jakarta yang memiliki 6.709 kasus.

3. PSBB Surabaya Raya Tahap 3, Pemkot Akan Libatkan Civil Society Hingga Tingkat Kampung

Pada PSBB Surabaya Raya tahap ketiga ini, Pemkot Surabaya bakal lebih mengaktifkan dan melibatkan warga hingga tingkat kampung. Apalagi, Pemkot telah meluncurkan program Kampung Wani Jogo Suroboyo, upaya itu secara umum diambil untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya adalah dengan membuat atau meningkatkan civil society, jadi kita ingin memotivasi untuk pemberdayaan di tingkat RW atau di tingkat kampung," kata Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto, Senin (25/5/2020).

Langkah itu telah dimulai Pemkot dengan mengumpulkan seluruh Camat, Kepala Puskesmas serta seluruh Forkopimda Surabaya. Kampung-kampung juga bakal memiliki Satgas khusus di tingkat RW.

Menurut Eddy, upaya yang diambil oleh Pemkot itu, juga bakal melibatkan tokoh setempat.

Secara umum pola yang digunakan nanti bakal mengedepankan prinsip gotong royong serta kemandirian.

Sebab menurutnya, memang dalam upaya memutus mata rantai Covid-19 ini, yang menjadi garda terdepan adalah warga.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini