Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Syafruddin Mirohi
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Dispora Riau memastikan renovasi Stadion Utama Riau tahun 2020 ini, gagal. Penyebabnya, karena anggaran renovasi dialihkan untuk penanganan Covid-19.
Plt Kepala Dispora Riau Chairul Rizki mengatakan, awalnya anggaran renovasi ini sudah diplot di APBD Riau 2020 sebesar Rp 1,5 miliar.
Namun karena musibah corona yang menimpa Provinsi Riau, Indonesia umumnya, maka anggaran digeser ke penanganannya.
"Jadi, tidak ada lagi anggaran renovasi. Tapi mudah-mudahan bantuan dari sektor swasta yang pernah dijanjikan (untuk membantu renovasinya), tetap bisa mengucur tahun ini," tegas Rizki kepada Tribunpekanbaru.com, Jumat (29/5/2020).
Dengan tidak adanya lagi anggaran renovasi, kecil kemungkinan stadion tersebut bisa dibenahi tahun ini.
Apalagi kepastian Stadion Utama Riau menjadi venue Piala Dunia U-20 tahun 2021, makin tak jelas.
PSSI hanya mengusulkan 6 stadion di daerah pulau Jawa ke FIFA.
Baca: Cerita Penyerang Persita Kaget Ada Kuliner Bernama Laksa di Tangerang
Sementara Stadion Utama Riau hanya sebagai cadangan, jika memang diminta nantinya.
Namun peluang itu sangat kecil kemungkinan.
"Kalau untuk kepastian tuan rumah Piala Dunia U-20 itu, kita tunggu aja la keputusan FIFA nantinya," tegas Rizki.
Sekadar diketahui, bangunan Stadion Utama Riau dirancang berdasarkan standar internasional.
Setelah selesai dibangun pada tahun 2012, stadion ini digunakan untuk pertandingan sepakbola dan untuk upacara pembukaan dan penutupan PON XVIII tahun 2012.
Stadion ini mampu menampung 44.000 penonton dengan menghabiskan dana hingga Rp 1,18 triliun.
Stadion ini dibangun pada tahun 2009.
Baca: Usai Polisikan Penyebar Video Syur, Kini Syahrini Bersiap Penjarakan Ayah Angkat, Kalau Lakukan Ini
Stadion ini juga sempat menjadi venue Kualifikasi Kejuaraan U-22 AFC 2013.
Stadion ini juga digunakan pada tahun 2017 oleh PSPS untuk Liga 2.
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Renovasi Stadion Utama Riau Gagal, Anggarannya Dialihkan ke Penanganan Covid-19