TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Sempat dikabarkan hilang sejak kemarin sore, satpam perempuan bernama Sugiyanti (33) akhirnya diketemukan, Kamis (4/6/2020) pagi, dalam keadaan tidak bernyawa.
Jenazah Sugiyanti ditemukan mengapung di Sungai Bengawan Solo tepatnya di Dukuh Cremo RT 11, Desa Sribit, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen.
Jasadnya dapat dievakuasi oleh tim SAR gabungan TNI-Polri, BPBD Sragen, PMI, Basarnas, PSC 11 119 Sragen dan relawan yang tergabung dalam sejumlah tim relawan, Kamis (4/6/2020) pagi.
Baca: Perampok di Depok Ngamuk, Bacok Satpam hingga Tembak Warga yang Menghadangnya
Kepala Markas PMI Sragen, Wahdadi mengungkapkan, saat proses pencarian, tim melakukan penjagaan dan penghadangan dengan pemantauan lampu bloor ke arah Sungai Bengawan Solo.
Selain itu perahu karet juga standby untuk pengejaran jika korban terlihat dalam keadaan mengambang.
"Tetapi dari malam hingga pagi korban masih belum diketemukan tanda-tanda, pada pukul 6.10 WIB akhirnya jenazah diketemukan mengapung dan langsung dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Dr Soehadi Prijonegoro," terangnya.
Ia mengungkapkan, evakuasi dengan menggunakan ambulan rescue medic Alfa 02 PMI Sragen beserta peralatan medis alat water rescue.
Para petugas juga menggunakan APD lengkap untuk mengevakuasi jenazah sesuai protokol kesehatan Covid-19.
Proses evakuasi seorang Satpam yang meninggal di Sungai Bengawan SOlo, Sragen, Kamis (4/6/2020) (istimewa)
Sementara itu, Kapolsek Sidoharjo AKP Agung Ari Purnowo menyampaikan, almarhumah telah meninggalkan rumah sejak Selasa (2/6/2020) sekitar pukul 09.30 WIB.
Almarhum meninggalkan rumah dengan mengenakan seragam satpam dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario nopol AD 6715 TY.
"Pada Rabu (3/6/2020) sekitar pukul 10.00 dari pihak perusahaan tempat dimana korban bekerja datang ke rumah almarhum untuk mencari tahu karena korban tidak masuk kerja".
Baca: Nyamar Jadi Satpam, Baim Wong Sempat Dicurigai Begini Hingga Lunasi Cicilan Motor Tukang Pakir
"Setelah itu pukul 10.30 WIB Polsek Sidoharjo menerima pengaduan dari masyarakat telah menemukan satu unit korban dan sepasang sepatu warna hitam di pinggir sungai Bengawan Solo Dukig Tenggak RT 11 Desa Tenggak," terang Agung.
Agung mengungkapkan, diduga korban terjun ke aliran sungai Bengawan Solo, maka sore harinya dilakukan pencari terhadap korban di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo.
Keesokan harinya korban ditemukan dan langsung dievakuasi ke RSUD Soehadi Prijonegoro untuk dilakukan pemeriksaan fisik korban.
Baca: Babak Baru Pembunuhan Hakim PN Medan, Anak Sambung Ngaku Pahanya Dipegang-pegang Jamaluddin
Agung juga menyampaikan jarak ditemukan korban kurang lebih dua kilometer dari lokasi ditemukannya sepeda motor dan sepatu milik korban.
Dari hasil pemeriksaan team medis RSUD Soehadi Prijonegoro tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Almarhum telah diserahkan ke kediaman korban di Dukuh Jenak RT 07 Desa Patihan, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sragen.
Agung menambahkan pihak keluarga sudah menerima atas kejadian tersebut dan akan segera makamkan jenazah korban.
Diberitakan sebelumnya, seorang satpam perempuan dikabarkan hilang.
Orang hilang tersebut bernama Sugiyanti, seorang satpam di PT PAN Brother.
Sugiyanti dikabarkan hilang sejak Selasa (2/6/2020) sore.
Hal tersebut telah dibenarkan oleh Kepala Desa (Kades) Patihan, Tri Mulyono.
Dirinya bersama jajaran Polsek Sidoharjo juga telah mendatangi TKP.
Tri menyampaikan kejadian bermula ketika pada Selasa (2/6/2020) pukul 09.00 WIB yang bersangkutan pamit untuk pergi kerja.
"Setelah ditunggu saat pulang kerja pada Selasa sore korban belum pulang sampai hari ini, Rabu (3/6/2020) dan tidak ada kabar sama sekali," terang Tri, Rabu (3/6/2020).
Merasa takut sang istri tidak segera pulang, sang suami bernama Suroyo melaporkan kejadian tersebut ke Kades Patihan.
Salah satu warga setempat, Khusnul Aziz mengatakan, sepeda motor korban Honda Vario bernopol AD 6715 TY berada di pinggir jalan menuju sungai Bengawan Solo di Dukuh Metep RT 11 Desa Tenggak Kecamatan Sidoharjo.
"Semalam itu motor korban ditemukan warga karena sampai pukul 01.00 dini hari sepeda tidak ada yang mengambil akhirnya diamankan warga," terang Aziz.
Keesokan harinya diberikan pengumuman ke warga sekitar bahwa ditemukan motor di dekat sungai Bengawan Solo, akhirnya salah satu warga mengaku motor tersebut milik saudaranya.
"Setelah di woro-woro itu, akhirnya ada yang datang dan mengaku bahwa motor tersebut milik saudaranya dan motor diamankan saudaranya tersebut," lanjut Aziz.
Santer terdengar warga atas kejadian tersebut, warga ramai-ramai menuju sungai dan menemukan sepatu pantofel berwarna hitam milik korban dipinggir sungai.
Pihak kepolisian dan perangkat desa juga telah datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP serta sang suami juga datang ke TKP.
"Suami korban juga datang ke lokasi, setelah ditanya hubungan dengan sang istri, dia mengaku tidak ada masalah apa-apa dengan sang istri. Jadi memang belum diketahui secara pasti bunuh diri atau kejahatan lain," katanya.
Pihak keluarga juga telah mencoba menghubungi Sugiyanti namun nomor milik Sugiyanti sudah tidak aktif sejak kemarin hingga sekarang.
Motor milik korban kini telah dibawa pulang dari pihak keluarga.
Korban berambut pendek sepundak tersebut memiliki kulit sawo matang dan tinggi badan -+ 165 cm.
Satu tahun lalu juga sempat terjadi insiden bunuh diri oleh seorang panwas desa asal Dukuh Ngrombo Desa Tenggak di TKP yang sama. (uti)
Baca: Pengamat: di Tengah Ketidakpastian, Pertamina Butuh Figur Pemimpin yang Mumpuni
Baca: Militer China dan India Mulai Tumpuk Pasukan Serta Pesawat Tempur di Perbatasan
Baca: Sambut New Normal, Suzuki Makin Bergairah Luncurkan Produk Baru
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com : https://jateng.tribunnews.com/2020/06/04/innalillahi-wa-innailahi-rojiun-satpam-cantik-yang-hilang-ditemukan-mengapung-di-bengawan-solo?page=all