Rakimin Sirait, salah seorang warga lansia, berharap dan berdoa, Sabam Sirait diberi kesehatan.
Dia juga berharap suatau saat bisa berjumpa dengan amntan anggota DPR 7 periode itu.
"Kami sangat senang karna Sabam berasal dari kampung halaman kami. Panjanglah umur kita ya," ungkap Rakimin.
Ketua Panitia Sabam Sirait Peduli Kampung Halaman, Fauzi Sirait, mengatakan bahwa paket ini yang dibagikan Sabam terbilang istimewa sebab lain dengan yang lain.
Isi paket terdiri dari 2 vitamin CDR, roti khong guan, dua liter minyak goreng, saru dus mie instan, satu papan telur ayam, 10 kg beras, dua kaleng susu.
"Ini juga merupakan kegiatan pertama yang dilakukan tokoh perantau yang peduli sama kampung halaman. Apalagi ini menggunakan dana pribadi, bukan dana APBN. Tidak menggunakan bantuan sosial pemerintah," kata Fauzi, yang juga anggota DPRD Kabupaten Toba dari Fraksi PDI perjuangan.
Fauzi menjelaskan bahwa pembagian paket ini menjalankan protokol kesehatan dengan sangat ketat dan disiplin.
Sebelum penerima datang, panitia sudah menyimpan paket yang akan dibagikan secara rapi dengan antara jarak 1,5 meter. Para penerima itu pun wajib menggunakan masker.
Ketika penerima datang, sambung Fauzi, mereka melakukan registrasi, kemudian mencuci tangan.
Setelah itu panitia mencek suhu tubuh mereka dan kemudian baru menuju lapangan.
Lapangannya itu sendiri sudah disemprot disinfektan sebelumnya.
"Saat pembagian paket, mereka berdiri dengan jarak sekitar 1,5 meter di antara mereka dan dengan posisi yang sudah ditentukan menjaga jarak itu," ungkap Fauzi.
Fauzi menambahkan bahwa aksi kemanusiaan Sabam ini juga digelar bersamaan dengan Bulan Bung Karno. Di Bulan Juni, Bung Karno berpidato pada 1 Juni 1945.
Di bulan Juni ini juga Bung Karno lahir pada 6 Juni dan meninggal pada 21 Juni 1970.
"Aksi Pak Sabam peduli juga dilaksanakan untuk memperingati Bulan Bung Karno dan secara khusus memperingati hari kelahiran Pancasila 1 Juni 1945. Dan nilai Pancasila itu adalah gotong royong," ungkap Fauzi.