TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU -- Ini kisah perdagangan antar bandar narkoba dari Indonesia dan Malaysia, pengedar asal Indonesia membarter ganja dengan sabu-sabu dari Malaysia.
Berkat kesigapan Tim Alpha dari Ditres Narkoba Polda Riau, pengiriman ganja sukses dicegah sebelum mencapai tujuan.
Penangkapan dilakukan di Jalan Lintas Riau - Sumut, Km 167, Ujung Tanjung, Kabupaten Rohil, Provinsi Riau.
Berdasarkan hasil pendalaman petugas dari Direktorat Reserse (Ditres) Narkoba Polda Riau, ganja 100 kg yang berhasil digagalkan pengirimannya oleh aparat, ternyata akan dibarter dengan sabu.
Baca: Alumni STAN Sedunia Gemakan Persatuan Untuk Indonesia
Baca: Profil Reisa Broto Asmoro: Mengawali Karier Sebagai Model, Terkenal Berkat dr Oz Indonesia
Baca: Kasus Baru Positif Covid-19 Bertambah 1.241 Hari Ini: Jatim, Sulsel, DKI Jadi Penyumbang Terbanyak
Dalam penangkapan ini, polisi mengamankan 4 orang pelaku.
Mereka punya peran masing-masing dalam pengiriman ganja dalam jumlah besar ini.
Polisi mengamankan sebanyak 4 orang tersangka.
Mereka masing-masing berinisial M (33), A (31), HG (30) dan BK (36).
Tersangka M, bertugas membawa mobil pick up pengangkut ganja.
Sementara tersangka A dan HG, bertugas memantau, mengontrol dan mengawasi selama perjalanan dari Aceh menuju Dumai dengan sepeda motor.
Mobil pick up yang digunakan mengangkut ganja, disewa di Medan.
Lalu dibawa ke Aceh untuk menjemput ganja kering.
Sampai di Aceh, ganja kering pun dinaikkan ke mobil, guna dibawa menuju ke Ujung Tanjung, dan terus ke Dumai.
Tersangka berikutnya berinisial BK, berperan sebagai orang yang bertugas sebagai penyimpan ganja sementara atau gudang, di daerah Ujung Tanjung, Rohil, sebelum dibawa ke Dumai.
Untuk mengelabui petugas, ganja kering asal Aceh dibawa dengan mobil pick up, lalu disembunyikan di balik tandan buah pisang dan pelepah daun pisang kering.
"Ini modus mereka mengelabui petugas. Jadi seakan-akan mobil pick up L-300 ini hanya membawa pisang. Kebetulan pisang juga dari Aceh," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol Suhirman, Senin (8/6/2020).
"Kenapa pakai pisang, tidak yang lain karena dengan pisang, cenderung menghilangkan bau dari ganja yang dibawa," sambung dia lagi.
Ditanyai sudah berapa kali para tersangka melakukan kegiatan pengiriman ganja ini, Suhirman memaparkan hal ini masih dalam tahap pendalaman.
"Ganja ini dibawa dari Aceh tujuan Riau, tepatnya lagi di Dumai. Namun akan disimpan sementara waktu di Ujung Tanjung, Rohil. Digudangkan dulu, menunggu perintah lebih lanjut dari pengendali yang sedang kita cari, inisialnya Mr. U," terangnya.
Lebih jauh disebutkan mantan Direktur Reserse Narkoba Polda Babel ini, setelah ditentukan waktunya, ganja kering ini akan dibawa ke Dumai, lalu dibawa dengan kapal ke tengah laut, di wilayah Selat Malaka.
"Nanti di tengah lalu (sesuai koordinat yang disepakati), orang dari Malaysia akan bawa sabu 25 Kg. Mereka barter di sana. Jadi nanti yang semula bawa ganja, membawa sabu pulang ke Indonesia dan yang bawa sabu, bawa ganja ke Malaysia," ulasnya.
Keempat tersangka, ditambahkan Suhirman, dijanjikan upah dengan nilai tertentu.
Apabila barang sudah sampai ke tujuan.
Kasus Narkoba di Riau - Tribunpekanbaru.com / Rizky Armanda.
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul 100 Kilogram Ganja Asal Aceh Bakal Dibarter 25 Kg Sabu-sabu di Malaysia, Mobil Pengangkut Disewa