TRIBUNNEWS.COM - Satu keluarga kurang mampu di Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, terpaksa tinggal di bekas kandang sapi.
Ternyata sudah enam tahun keluarga ini tinggal di rumah kurang layak huni tersebut.
Rumah ini berada di tengah perkebunan tanaman sengon dan kopi milik warga.
Kepala keluarga rumah tersebut juga ikut menjaga dan merawat kebun sengon dan kopi ini.
Dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, keluarga ini mengaku kesulitan.
Dalam kondisi saat ini, mereka mengaku belum menerima bantuan sosial bagi warga miskin terdampak pandemi Covid-19.
Baca: Kisah Warga Miskin Jakarta, Melahirkan Bayinya di Semak Beratapkan Kardus Tanpa Bantuan Siapapun
Baca: Sebut Mimpikan Raffi Ahmad, Dorce Tepis Tudingan Ingin Jadi Sopir karena Jatuh Miskin
Baca: Nangis Minta Jadi Sopir Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Dorce Gamalama: Bukan Pansos, Aku Gak Miskin
Kepala Dinas Sosial Kota Salatiga, Roch Hadi, meminta dari tingkat RT untuk mengusulkan kelurga tersebut sebagai penerima bantuan sosial.
"Kita lakukan dengan memberikan data ini ke wilayah melalui RT RW, agar nanti diusulkan lewat pak lurah pak camat untuk mendapatkan bantuan," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (12/6/2020).
"Kalau tidak segera kita usulkan, nanti kasian. Yang bantuan sifatnya temporer saja, kita usulkan nanti dicatat dalam data," jelas Hadi.
Pihaknya menyebut, keluarga tidak mampu ini belum terdaftar, karena tidak memiliki surat-surat administrasi kependudukan.
Namun, Dinas Sosial Salatiga telah memberikan bantuan sementara berupa bahan pokok.
Bantuan sementara diberikan, sembari surat-surat untuk mendaftarkan sebagai keluarga miskin diajukan.
Baca: Jokowi Perintahkan Mensos Sisir Warga Miskin yang Belum Terima Bansos
Baca: Mengaku Jatuh Miskin, Dorce Gamalama Klaim Hidup dari Deposit Rp 3 Miliar yang Dianggap Tak Seberapa
Baca: Janda Tewas dengan Luka Gorok, Korban Ternyata Warga Miskin Penerima Bantuan PKH
Kandang Sapi Orang Lain
Dikutip dari Kompas.com, di rumah tersebut Sugiman (57) tinggal bersama istrinya, Ika Yuliana (32), dan tiga anaknya.
Tempat tinggalnya saat ini adalah bekas kandang sapi milik orang lain.
"Saya menjaga kebun milik Pak Sukiman dan tinggal di sini sejak enam tahun lalu," ujarnya, Selasa (9/6/2020).
Saat pertama menempati, tempat tinggalnya itu tak memiliki dinding.
Lalu, dia meminta material kepada beberapa tetangga dan mengambil di tempat pembuangan.
Saat ini, tempat tinggalnya sudah memiliki tembok setinggi 50 sentimeter dan dindingnya dari anyaman bambu.
Tempat tinggalnya yang berukuran 3x6 meter terbagi atas dua sekat, satu untuk dapur dan amben, dan ruang dalam untuk tidur lima orang.
Baca: Tantri Kotak Pernah Jadi Korban Bully, Disebut Kulit Hitam dan Miskin
Baca: Komisi VI DPR Dukung Alokasi 65 Persen Anggaran PEN untuk Masyarakat Miskin dan UMKM
Baca: Mentan Syahrul: Pemerintah Akan Memberikan Bantuan Bagi 2,76 Juta Petani Miskin
Belum Pernah Dapat Bantuan
Masih dikutip dari laman yang sama, Sugiman mengaku belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah.
Padahal dirinya memiliki seluruh syarat administrasi seperti KTP dan KK.
Ia pun sebelumnya pernah menanyakan hal tersebut kepada perangkat setempat.
"Namun karena saya tinggal di beda RT dan RW, jadi tidak dapat."
"Termasuk bantuan untuk warga yang terkena dampak corona, saya juga tidak dapat," ungkap Sugiman.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana)