Rahmadsyah merupakan seorang kuli bangunan, dan dua bocah itu menghampirinya di tempat kerja.
Kakak beradik itu menghampiri sang ayah dengan tujuan meminta uang jajan untuk membeli es krim.
Karena tak kunjung diberi uang oleh Rahmadsyah, dua bocah itu terus meminta uang kepadanya.
Diduga karena tak tahan ditagih kedua anak tirinya, Rahmadsyah membawa dua bocah itu ke arah samping gedung sekolah Global Prima.
Keesokan harinya, istri Rahmadsyah, Fathulzanah kebingungan lantaran kedua buah hatinya tak kunjung pulang.
Fathulzanah kemudian mengirim WhatsApp kepada Rahmadsyah, bertanya tentang keberadaan anaknya.
Fathulzanah pun mendapat jawaban 'cari di Global Prima'.
Baca: Keluarganya Lepas Ventilator untuk Nyalakan AC, Pasien Covid-19 Ini Meninggal Dunia
Baca: Tidak Kunjung Pulang Saat Malam, Dua Warga Purbalingga Ini Ternyata Tewas Terjatuh dari Pohon
Akhirnya Fathulzanah mengajak sang ibu dan beberapa anggota keluarga untuk mencari dua bocah itu di kawasan sekolah.
Hingga akhirnya Ikhsan dan Rafa ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa.
Fathulzanah sontak langsung berteriak histeris hingga satpam sekolah pun berlari menghampirinya.
Kemudian, pihak satpam sekolah langsung menghubungi kepolisian setempat.
Petugas kepolisian langsung menuju lokasi dan melakukan olah TKP serta mengangkat jasad kedua bocah itu dari parit.
Dari keterangan awal yang dihimpun, ayah tiri dua bocah itu diduga mengakui perbuatan pembunuhan itu.
Hingga kini, Kapolsek Medan Kota Kompol Rikki Ramadhan menyebut pihaknya masih mendalami kasus ini.
"Kami masih kerja di lapangan. Belum tahu. Nanti kalau sudah ada perkembangan kita sampaikan," ujar Rikki.
(Tribunnews.com/ Ifa Nabila) (Tribun-Medan.com/ Muhammad Fadli Taradifa)