TRIBUNNEWS.COM - Pengamat pendidikan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof Dr Joko Nurkamto MPd memberikan pandangan terkait viralnya curhatan wali murid soal pemberian hadiah kepada wali kelas.
Menurut Joko, sapaannya, wali kelas dalam postingan yang viral memang menandakan adanya tendensi untuk meminta hadiah.
Namun, Joko juga tidak membenarkan perlakuan wali murid yang memposting hal tersebut di jagat maya.
"Tindakan memposting juga bagi saya tidak bagus."
"Sebaiknya kalau wali murid keberatan, jangan posting di publik, dilaporkan saja ke kepala sekolah," ujar Joko kepada Tribunnews, Senin (22/6/2020).
Joko menilai tindakan memposting aib orang lain yang belum tentu benar merupakan perilaku yang tidak baik.
Namun, bila unggahan tersebut benar adanya, ia menyayangkan sikap wali kelas yang terkesan meminta hadiah.
"Kalau dilihat dari perspektif agama, itu memperlihatkan aib orang lain yang belum tentu benar, karena dari perspektif sendiri tidak ada saksi."
"Kalau postingan itu benar, maka saya anggap guru itu tidak bagus. Meminta-minta itu tidak bagus apapun bentuknya," papar Joko kepada Tribunnews melalui sambungan telepon.
Joko mengatakan, tindakan wali kelas tersebut bisa mengarah kepada indikasi korupsi, yakni gratifikasi.
"Guru seharusnya itu berdedikasi, jadi tidak boleh korupsi, itu bagi saya korupsi, istilahnya seperti gratifikasi," tambahnya.
Baca: VIRAL Curhat Wali Murid Soal Pemberian Hadiah pada Wali Kelasnya, Wajarkah di Dunia Pendidikan?
Ia menuturkan, alangkah lebih baik bila sumbangan wali murid digunakan untuk keperluan sekolah, dibanding memberikan kepada masing-masing guru.
Pasalnya, bila 'pemberian hadiah' saat bagi hasil rapot menjadi kebiasaan maka akan berbahaya.
Terlebih soal perlakuan guru kepada murid yang orang tuanya memberikan hadiah.
"Khawatirnya orang tua yang memberi seperti itu nanti anaknya di anak emaskan."
"Sedangkan orang tua yang tidak memberi hadiah, anaknya dikesampingkan," terang Dosen FKIP UNS ini.
Lebih lanjut, Joko menjelaskan, kepala sekolah harusnya bisa lebih bijak menanggapi kejadian seperti ini.
Baca: Pelajar di Daerah Terpencil Sulit Mendapat Akses Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19, Apa Solusinya?
Ia menyarankan, agar kepala sekolah mengumumkan kepada wali murid, untuk dilarang memberi dalam bentuk apapun kepada wali kelas saat pembagian raport.
"Supaya tidak merembet kemana-mana, kepala sekolah harus membuat aturan yang tegas," kata Joko yang juga menjabat sebagai Kaprodi Pascasarjana Pendidikan Bahasa Inggris di UNS ini.
Sebelumnya diberitakan, viral curhatan seorang wali murid yang menceritakan soal 'pemberian hadiah' kepada wali kelasnya.
Postingan tersebut diunggah oleh akun bernama Meri Maria dalam sebuah grup Facebook pada Sabtu (20/6/2020) pagi.
Hingga Senin (22/6/2020), postingan tersebut menjadi viral hingga disukai 7,1 ribu warganet di Facebook.
Postingan tersebut juga diunggah di banyak platform sosial media lain seperti Twitter dan Instagram.
Curhatan tersebut bermula saat seorang wali murid tengah mengambil raport anaknya.
Baca: Soroti Kebijakan Nadiem, Pengamat Minta Belajar Tatap Muka Diupayakan: Alternatif, Home Schooling
Ada kejadian yang membuat wali murid ini menjadi tersinggung dengan tingkah seorang wali kelas itu.
Setelah selesai mengambil rapot, wali kelas tersebut meminta uang administrasi sebesar Rp 50 ribu.
Wali murid pun memberi uang Rp 100 ribu kepada wali kelas tersebut.
Namun, wali kelas ini justru menanyakan apakah uang kembalian Rp 50 ribu milik wali murid itu perlu dikembalikan.
Karena merasa sungkan, akhirnya wali murid tersebut mengatakan uang kembaliannya tidak perlu dikembalikan.
Namun setelahnya, wali kelas tersebut justru menyinggung soal pemberian hadiah dari wali murid lain.
Baca: Kesiapan Indonesia Hadapi New Normal di Dunia Pendidikan, Pengamat: Tidak Semaksimal yang Diharapkan
Hal itu pun membuat wali murid ini menjadi sungkan dan merasa tak nyaman dengan tingkah wali kelas anaknya itu.
Dalam keterangan di postingannya, wali murid ini memberikan pesan agar wali kelas tidak perlu bertingkah demikian.
Terlebih kepada wali murid lain yang memiliki tingkat ekonomi pas-pasan di masa pandemi ini.
Komentar pun berdatangan dari para warganet.
Ada yang mengecam tingkah laku wali kelas tersebut, ada pula yang mengaku memang senang memberi hadiah pada wali kelasnya.
(Tribunnews.com/Maliana)