TRIBUNNEWS.COM - Beberapa hari terakhir, warganet dihebohkan dengan beredarnya sebuah video.
Dalam unggahan tersebut, tampak sejumlah warga yang mendatangi sebuah Puskesmas.
Sejumlah warga tersebut memprotes karena disebut sebagai orang yang pernah kontak erat dengan pasien positif Covid-19.
Mengutip dari TribunJabar, sebagian warga tampak marah, bahkan saat berkomunikasi dengan petugas nada mereka pun terdengar tinggi.
Tak hanya itu, nyaris terjadi baku hantam antara warga dengan dua tenaga medis di Puskesmas tersebut.
Mengenai hal ini, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman angkat bicara.
• Cara Jitu Suami Paksa Istri Nabung Ini Viral, Setelah 3 Tahun Semua Kaget Uang Terkumpul Rp 200 Juta
• Hacker Klaim Miliki Data Pasien Corona di Indonesia & Dijual Rp 4,2 Juta, Kominfo Beri Bantahan
• Tampil dalam Balutan Pakaian Tradisional Jawa, Betrand Peto dapat Panggilan Khusus dari Ruben Onsu
Ia mengakui bahwa video tersebut adalah peristiwa yang terjadi di Puskesmas Leuwigoong pasca-penambahan satu pasien positif Covid-19 di Kecamatan Leuwigoong.
“Iya betul itu di Puskesmas Leuwigoong, kejadiannya Jumat (19/6/2020),” jelas Helmi, Senin (22/6/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.
Helmi menjelaskan, kedatangan warga yang marah ke petugas medis Puskesmas Leuwigoong berkaitan dengan pasien positif Covid-19 baru di Kecamatan Leuwigoong.
Pasien yang dimaksud adalah seorang aparat desa yang kebetulan sempat mengurus seorang pasien positif Covid-19 di Kecamatan Leuwigoong sebelumnya.