Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunjatim.com, Samsulhadi (63) bukan merupakan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Sebelum dikabarkan meninggal dunia, Samsulhadi sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya yang berlokasi di Jalan A Yani 2-4, Wonokromo, Surabaya, Selasa (23/6/2020).
Ia dirawat lantaran menderita sakit jantung.
Samsulhadi masuk ke ruang perawatan sekira pukul 21.00 WIB.
Namun 30 menit kemudian, Samsulhadi telah menghembuskan nafas terakhir.
Direktur RSI Ahmad Yani Surabaya, dr Samsul Arifin membenarkan, insiden jenazah tertukar itu terjadi dalam penanganan tenaga medis di rumah sakitnya.
Ia mengakui, insiden tertukarnya jenazah itu murni sebagai kesalahan teknis yang dilakukan petugas pemulasaraan jenazah yang bertugas di rumah sakitnya.
"Jadi memang penyebabnya adalah kesalahan fatal dari petugas saya," ujarnya saat dikonfirmasi Tribunjatim.com, Rabu (24/6/2020).
Petugas Rumah Sakit Minta Maaf
Direktur RSI Ahmad Yani Surabaya, dr Samsul Arifin menjelaskan, petugasnya mengabaikan sejumlah rangkaian prosedur teknis Standar Operasional (SOP) dalam proses pemulasaran jenazah.
"Tiap SOP itu setelah dimandikan, sebelum dimandikan, itu sudah ditandai nama, tanggal lahir, nomor rekam medis, dan sebagainya," katanya.
"Mungkin karena terburu-buru barangkali, memberikan pelayanan, makanya tadi mengabaikan prosedur biasa, kan harus ada serah terima, (prosedur) yang harus dilalui," tambahnya.
Sore tadi, ungkap dr Samsul Arifin, pihaknya sudah mengirimkan perwakilan petugas rumah sakitnya untuk mendatangi kediaman keluarga jenazah.
Tujuannya untuk meminta maaf secara langsung, atas kesalahan teknis yang sempat terjadi dalam proses pemulasaran jenazah Samsulhuda, pascadirawat di RSI Ahmad Yani, Wonokromo, Surabaya.