Ini merupakan salah satu bentuk kesiapsiagaan berbasis komunitas menghadapi bahaya longsor atau gerakan tanah.
Di samping itu, kemampuan untuk menganalisis intensitas dan durasi hujan dapat menjadi peringatan dini masyarakat.
Indonesia sendiri telah memiliki landslide early warning system (LEWS) namun belum semua wilayah terpasang sistem ini.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) mengeluarkan peta zona kerentanan gerakan tanah Juni 2020 yang menunjukkan bahwa wilayah Kota Palopo termasuk berpotensi menengah hingga tinggi.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Tinjau Longsor di Poros Palopo-Toraja, Menteri PUPR Akan Buat Jembatan Gantung