Namun ia enggan menjawab tudingan-tudingan tersebut.
"Saya ditanyakan, saya jawab bahwa sebelumnya banyak sekali kasus," papar politisi PDIP ini.
"Tapi saya tidak menjawab, meskipun saya tahu arahnya ke saya," ungkapnya.
Menurut Risma, tudingan-tudingan itu lalu dibantah dengan data oleh para stafnya.
Risma menilai data menjadi poin penting yang harus dipegang dalam pekerjaannya.
"Saya mencoba yang menjawab itu staf saya dengan menjelaskan dengan data," kata Risma.
"Terus terang, saya selalu bekerja dengan data. Saya selalu bekerja dengan catatan, saya bekerja dengan teknologi," paparnya.
"Saya bekerja dengan sistem di mana semua standarnya ada," lanjut wali kota yang sudah menjabat selama dua periode ini.
Risma menyebutkan dirinya selalu menunjukkan data jika muncul tuduhan-tuduhan terhadap kinerjanya.
Ia mengaku serangan kepadanya sebenarnya kerap muncul.
"Jadi kalau ada yang menyerang begitu, saya langsung tunjukkan data," tutur Risma.
"Itu sering sekali, sehingga terus terang kemarin saya ya bingung," tambahnya.
Lihat videonya mulai menit 13:00 :
Sebelumnya, kabar adanya 38 pasien (sebelumnya disebut 35 pasien) yang menggegerkan IGD RSUD dr Soetomo itu terjadi pada Minggu (17/5/2020).