Sementara Forkopimda Kabupaten Madina tengah melakukan rapat terkait kejadian ini.
"Personel saat ini sudah berjaga-jaga di lokasi," jelasnya.
Sambung polisi berpangkat melati satu ini, hingga pukul 17.00 WIB, jumlah massa lebih kurang 1.000 orang yang merupakan warga Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara.
Massa melakukan aksi pemblokiran jalan lintas Sumatera Padang Sidimpuan-Panyabungan.
"Blokir jalan dengan cara membakar ban bekas serta mendirikan teratak/tenda di badan jalan. Aksi unras disebabkan adanya penangkapan masyarakat Desa Mompang Julu diduga pelaku pengrusakan dan penganiayaan," katanya.
Lanjut Kompol Heriyono, saat ini lokasi aksi unjuk rasa tengah diguyur hujan deras.
Sementara , antrean kendaraan dari dua arah diperkirakan sekitar 7 kilometer macet total.
"Satuan lalulintas Polres Madina membuat jalur alternatif via Kecamatan Siabu-Hutabargot, Kecamatan Panyabungan Timur dan sebaliknya. Sampai saat ini situasi masih dalam keadaan aman dan terkendali," pungkasnya.
Diketahui, pada Senin(29/6/2020) lalu, ratusan warga Desa Mompang Julu, berunjuk rasa memprotes pembagian BLT senilai Rp 600 ribu yang bersumber dari dana desa,
Aksi demo berujung ricuh. Massa melakukan blokade jalan lintas Sumatera (Jalinsum) dan pembakaran di tengah jalan.
Massa yang diperkirakan berjumlah 300-an orang membakar dua mobil dan satu sepeda motor.
Kendaraan yang dibakar yakni mobil dinas Wakapolres Madina, Suzuki Baleno dan sepeda motor milik warga sipil.
Selain itu, warga juga melempari batu dan kayu ke arah personel kepolisian yang melakukan pengamanan.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, enam personel kepolisian terluka akibat kena lemparan batu.