News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pandemi Covid-19, Pondok Pesantren Madinah Al Hijrah Kebanjiran Peminat

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pondok Pesantren Madinah Al Hijrah, Pandeglang Banten

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNNEWS.COM, BANTEN -- Meski pandemi corona tengah melanda, Pondok Pesantren Madinah Al Hijrah, Pandeglang Banten tetap kebanjiran peminat.

Pesantren ini mengalami lonjakan pendaftar calon santri baru menjelang tahun ajaran baru.

Ahmad Jubaedi selaku Ketua Harian Pondok Pesantren Madinah Al Hijrah, Rabu (8/7/2020) mengungkapkan, adanya kenaikan jumlah calon santri yang mendaftar.

"Tahun ini sebetulnya tambah peminat. Mereka disituasi pandemi gini, semua pesantren tutup. Alhamdulillah kita menampung 60 santri. Dari 70 orang ditambah 60 orang lagi, total lebih dari 120 santri. Alhamdulillah, jadi berkah juga," kata Ahmad Jubaedi.

Pondok Pesantren Madinah Al Hijrah, saat ini hanya memiliki sekitar 70 santri saja.

Namun pada tahun ajaran baru 2020, kali ini terjadi penambahan sebanyak 60 santri.

Padahal di tahun-tahun ajaran sebelumnya, penambahan hanya terjadi di angka 30 sampai 40 santri saja.

Jika di total, saat ini akan ada sekitar 130 santri menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Madinah Al Hijrah ini.

Daya tampung tersebut telah disesuaikan dengan kapasitas dari Pondok Pesantren sendiri, mengingat banyaknya pendaftar yang berminat.

ACT memberikan bantuan penanggulangan Covid-19 di Pondok Pesantren Madinah Al Hijrah, Pandeglang Banten

"Kapasitas pesantren sendiri gak memungkinkan, karena peminatnya banyak banget. Nah kamar-kamar gak memungkinkan untuk menampung," kata Ahmad Jubaedi.

Selama masa pandemi ini, Jubaedi menjelaskan bahwa Pondok Pesantren hanya membuka pendaftaran secara online saja.

Hal ini untuk meminimalisir terjadinya penumpukan keramaian hingga mengurangi resiko penyebaran covid-19.

Baca: Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Pondok Modern Gontor 2 Bertambah, Kini Ada Enam Santri

Baca: 227 WNI Pulang dari Turki Lewat Repatriasi Mandiri, 224 Diantaranya Santri

Pengelola pun juga membatasi tamu-tamu yang datang ke lingkungan Pondok Pesantren.

Menurut Jubaedi, untuk membatasi kunjungan, pihaknya hanya memperbolehkan tamu yang datang berasal dari wilayah sekitar saja.  

"Sementara dari luar Pandeglang kita tidak menerima. Pendaftaran pun online aja," tuturnya.

 Aktivitas Pondok Pesantren Saat New Normal

Jubaedi memaparkan, tidak ada perbedaan yang signifikan pada proses belajar mengajar di Pondok Pesantren Madinah Al Hijrah, Pandeglang Banten.

Hanya saja, ada sejumlah pengurangan jam belajar pada beberapa bidang pendidikan.

"Dari kegiatan sekolahnya, kita mengurangi. Ada kegiatan pondok pesantren. Biasanya pagi sampai siang adalah belajar mengajar, lalu kita ganti dengan membaca Al-Quran," katanya.

Selama proses pendidikan, para santri juga diberi edukasi dan pemahaman mengenai anjuran protokol kesehatan selama berada di lingkungan asrama.

Bantuan ACT untuk Pondok Pesantren Madinah Al Hijrah, Pandeglang Banten

Mulai dari pakai masker, rajin cuci tangan, dan menjaga kebersihan lingkungan.

Namun, tak bisa dipungkiri Jubaedi menyebut masih ada saja anak-anak yang belum sepenuhnya disiplin khususnya dalam memakai masker.

Seperti yang TribunJakarta.com temui ketika mengunjungi Pondok Pesantren tersebut pada Rabu (8/7/2020) sore kemarin.

Baca: Pondok Modern Gontor Tabayyun Santri Terpapar Covid-19, Walisantri Diminta Tenang

Baca: Kemenag Alokasikan Rp36 Miliar untuk Bantu Santri Kuliah di Perguruan Tinggi

Sejumlah anak tampak sedang beraktivitas tanpa masker. Beberapa diantaranya memang terlihat sedang bersih-bersih lingkungan.

Meski begitu Jubaedi mengatakan bahwa pihaknya terus memberikan teguran kepada anak-anak yang belum mematuhi protokol kesehatan tersebut.

" Pondok Pesantren ini sering tatap muka, sering ketemu. Masker harusnya dipake. Ketika kita gak pakai tegur aja. Alhamdulillah aturan sudah jalan, tapi ya itu anak-anak suka susah. Kadang di pake, kadang disimpen. 'Tadi lupa disimpen' pake lagi, simpen lagi," kata dia.

"Alhamdulillah memang anak-anak sehat. Tapi kita tetap ada rutinitas cuci tangan. Kebersihan dari lingkungan, pakaian, semua-muanya nomor satu.  Kita jaga yang seperti itu," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini