TRIBUNNEWS.COM, BARABAI - Seorang pemuda di Kecamatan Batang Alai Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) berinisial MY (35), tega membunuh ayah kandungnya sendiri.
Kasat Reskrim Polres HST AKP Dani Sulistiono mengatakan, MY membunuh ayah kandungnya karena kesal tak diberi uang Rp 1.000.000.
"Yang jelas sebelum membunuh ayahnya, dia meminta uang sebesar sejuta rupiah," ungkap AKP Dani Sulistiono saat dikonfirmasi, Sabtu (18/7/2020).
Dari pengakuan pelaku, uang tersebut akan digunakan untuk membeli velg kendaraan.
"Velg itu alasan saja atau tidak kami belum berani memastikan. Tapi yang pasti dia minta uang sejuta," ujarnya.
Baca: UPDATE Bocah Tewas di Dalam Toren, Polisi Temukan Dugaan Tindak Pidana Pembunuhan
Pelaku diketahui kerap mendatangi rumah sang ayah untuk meminta uang.
Lantaran tak kunjung diberikan, pelaku emosi kemudian membunuh ayahnya.
"Korban dibunuh menggunakan pisau, dan pelaku sudah diamankan berikut senjata tajam yang digunakan membunuh ayahnya," tambahnya.
Untuk kepentingan penyidikan, pelaku kini mendekam di sel tahanan Polres HST.
Pelaku dijerat Pasal 338 tentang pembunuhan dengan ancaman kurungan 7 tahun penjara.
Kronologis
Perbuatan itu dilakukan MY di rumah ayahnya di Desa awang baru, Kecamatan Batang Alai Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Paur Humas Polres HST, Aipda Husaini mengatakan, korban dibunuh anak kandung saat kondisi rumah sepi.
Saat itu, pelaku datang dan langsung meminta uang kepada korban untuk membeli velg sepeda motor.
Namun, oleh korban tak diberikan sehingga pelaku emosi dan langsung membunuh korban.
Baca: Sepekan Misteri Tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo: Pengakuan Kekasih hingga Lokasi Pembunuhan
"Pelaku datang minta uang sejuta rupiah untuk beli velg sepeda motor, tapi tidak dikasih sehingga pelaku emosi terhadap korban," ujar Aipda Husaini, dalam keterangan yang diterima, Minggu (19/7/2020).
Usai membunuh ayahnya, pelaku justru tak kabur. Dia malah tetap berada di sekitar rumah sampai ibunya datang menemukan sang suamia bersimbah darah di salah satu kamar yang sudah dijadikan gudang.
"Istri korban datang mencari suaminya di rumahnya. Tidak menemukan di kamar dan dia melihat banyak darah berceceran di dalam rumah kemudian dia menemukan suaminya di kamar gudang dalam keadaan luka," ungkap Husaini.
Istri korban sempat berusaha memberikan pertolongan dengan memanggil warga sekitar rumah. (Kompas.com/Andi Muhammad Haswar)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Pemuda Habisi Ayah Kandung karena Tak Diberi Uang Rp 1 Juta"