Setelah setuju dengan pemesanan , pada Sabtu (18/7/2020) ia mengirimkan buah tersebut.
Namun setiba di Kendal, ia tidak menjumpai orang yang memesan tersebut.
"Jadi perjanjiannya ada barang ada uang.
Jadi saya kirimkan dulu, sebelumnya nomornya bisa saya hubungi, tapi sekarang sudah tidak bisa," katanya kepada Tribunjateng.com, Selasa (21/7/2020).
Merasa ditipu, akhirnya dia memutuskan untuk pulang ke Malang.
Ia kembali dengan membawa rasa kecewa.
Sembari di perjalanan pulang ia mencoba mencari orang yang mau untuk membeli nanasnya.
Akibat kejadian itu ia pun merasa dirugikan.
Menurutnya, nanas yang ia bawa senilai Rp 29 juta.
Seharusnya ia pulang sudah membawa uang malah harus menanggung beban biaya dan modal yang telah ia keluarkan untuk membeli nanas tersebut.
"Saya juga melaporkan kejadian saya ke Polda Jateng.
Namun belum tahu apakah akan ditindaklanjuti atau tidak," ujarnya.
Pedagang Pisang
Hartoyo Susilo (35) warga Wonosobo, Jawa Tengah, sedih tertipu orderan pisang yang mengatasnamakan warga sebuah desa di Kendal.