"Paling tidak kalau dia depresi itu dia tidak bisa kerja, tidak punya harapan, tapi dia punya harapan, ada satu sebelum kejadian ini, mungkin satu bulan dia beli laptop bekas temannya, untuk cari uang tambahan karena dia berkeinginan menikah," jelasnya.
"Itu kan berarti dia masih ada harapan, kalau orag depresi putus asa, mandi saja malas, apalagi bekerja, dan di tanggal 7 selasa itu dia masih ngerjain kerjaan edit edit dengan baik, setelah itu dia izin pulang," ungkapnya lagi.
Ia juga merasa janggal dengan pernyataan polisi soal dugaan Yodi Prabowo bunuh diri di tempat kejadian perkara (TKP).
"Katanya menurut keterangan tadi anak saya bunuh diri di TKP. Kalau dia bunuh diri di TKP, ada tusukan 4 kali, 3 kali tidak dalam dan 1 kali dalam, kalau dia ditusuk paling enggak darah itu akan ke mana-mana," kata Suwandi.
"Udah gitu ada tusukan di leher, posisi anak saya saat ditemukan masih pakai masker dan helm, paling tidak ada darah ke sana, walaupun udah 3 hari ditemukan. Ini yang dibahas temuan rambut di dalam helm, udah pasti itu punya anak saya, kan yang pakai dia," tuturnya.
Kekecewaan lainnya yang ia rasakan, yakni kenapa polisi begitu lama mengungkap kasus ini jika pada akhirnya disimpulkan bunuh diri.
Baca: Sempat Konsultasi ke Dokter Kulit dan Kelamin, Yodi Prabowo ke Suci: Kalau Saya Enggak Ada Gimana?
"Mestinya kalau dari hasil autopsi menunjukkan semua itu punya yodi, untuk apa capek-capek swab ke karyawan metro tv, ke temen-temennya, karena gak ada arah yang lain, kalau emang tak ditemukan untuk apa, saya malah dengar ada rekan di metro tv yang divisum," katanya.
"Kalau emang tidak ada yang lain, harusnya 3 hari kelar, nyatakan saja anak saya bunuh diri," ujarnya dengan nada kecewa.
Iya pun kembali menegaskan kalau Yodi Prabowo tidak mungkin mengalami depresi.
Namun ia menduga kalau sang anak seperti menyimpan sesuatu di hari terakhirnya.
"Gak ada depresi, mungkin ada ganjalan pikiran lain iya, di hari terakhir memang kata istri saya seperti ada sesuatu yang ingin disampaikan, tapi apakah itu disimpulkan depresi? Orang depresi itu males mandi, males kerja, ngapain orang mau bunuh diri terus kerja?," katanya lagi.
Terakhir, ia juga mengungkap sosok Yodi Prabowo yang penyayang keluarga dan tidak macam-macam.
"Anak saya ketika lulus sekolah itu dia magang di metro dan lanjut, anak saya tidak ada jeda untuk main, dia langsung kerja dan membantu adik-adiknya, dia selesaikan S1 dengan biaya sendiri, yang jelas dia sangat sayang sama keluarga, sama ibu dan adiknya, tidak ada tanda-tanda anak saya depresi," ungkapnya.
Positif Amphetamine