TRIBUNNEWS.COM, KISARAN -- Seorang gadis Y berusia 16 tahun asal Asahan Sumatera Utara menghilang selama sepekan.
Gadis itu ditemukan di Tangerang, Banten.
Rina (38) sang ibu langsung memeluk erat anak sulungnya begitu melihat anaknya di ruangan Unit PPA Polres Asahan pada Senin (27/7/2020).
Y baru saja tiba di kantor Polres Asahan sekitar pukul 13.00 WIB dari Tangerang, Banten, usai dijemput Unit PPA.
Ia tiba dengan seorang pria yang membawanya pergi pada 22 Juli 2020 silam.
Ayah korban, Taufik Hidayat (42) menyampaikan rasa syukurnya atas kembalinya anak sulung mereka yang hampir sepekan hilang.
Baca: Pria Ini Nekat Culik Kekasih sang Istri, Mengaku Belum Cerai Hanya Pisah Ranjang
Ia pun mengapresiasi kinerja Polres Asahan yang dengan cepat berhasil mengungkap kasus yang menimpa anaknya tersebut.
"Saya ucapkan banyak terima kasih kepada bapak kapolres, ibu kanit dengan jajarannya saya banyak ucapkan terima kasih," ucap Taufik, Senin.
Ditambahkan Taufik, bahwa setelah melihat sosok pelaku, dirinya mengaku sama sekali tak mengenal pria yang membawa anaknya tersebut.
"Ditemukan di Jawa, Tangerang. Saya tidak kenal dengan pelaku," terangnya.
Sebelumnya, polisi berhasil melacak keberadaan Y, warga Kecamatan Airjoman, Kabupaten Asahan yang dinyatakan hilang sejak Rabu (22/7/2020) lalu.
Ketika itu, Y diketahui pergi meninggalkan rumah neneknya tanpa pamit dan diketahui bertemu dengan seorang pria tak dikenal di sebuah SPBU di kawasan Airjoman.
Baca: FAKTA PSK Culik Anak yang Mirip Putrinya, Bakal Dicubit jika Tak Menurut hingga Korban Trauma
Lalu keduanya pun pergi meninggalkan lokasi dengan menumpangi becak bermotor.
Kapolres Asahan, AKBP Nugroho Dwi Karyanto mengatakan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan korban dan pelaku yang belakangan diketahui bernama Edi (43) pada Sabtu (25/7/2020) diketahui berada di kawasan Merak, Banten.
"Alhamdulillah dari hasil lidik anggota opsnal di lapangan telah ditemukan korban inisial Y dan pelaku yang menaiki bus tujuan Kisaran-Jakarta.
Sehingga kami koordinasi dengan Polsek Merak, Polda Banten untuk kerja sama mengamankan pelaku dan korban," ungkap Nugroho.
Menurut Nugroho, usai mengetahui keberadaan korban dan pelaku, maka tim dari Unit PPA Polres Asahan berangkat ke Merak, Banten untuk menjemput keduanya kembali ke Kota Kisaran, Kabupaten Asahan.
"Kanit PPA, Ipda Rospita Nainggolan sudah berangkat dari kemarin (Minggu). Dan rencananya tiba hari ini (Senin)," sebut mantan Kapolres Natuna itu.
Sementara, korban pertama kali dinyatakan hilang, ketika sang ibu, Rina mengunjungi rumah orang tuanya, beberapa jam setelah Y pergi tanpa pamit.
Saat itu, Rina diberitahu oleh ibunya bahwa Y sejak pagi sudah tidak berada di rumah sang nenek.
Jarak rumah Rina dan orang tuanya tidak seberapa jauh, hanya berbeda lingkungan di Kecamatan Airjoman, Kabupaten Asahan.
Y diketahui hampir setahun belakangan menemani dan tinggal bersama neneknya, pasca-meninggalnya sang kakek.
"Pagi kan hujan, tapi entah kenapa udah terdetak jantung saya.
Udah gelisah aja, karena tiap hari pasti ke sana. Mau ke rumah mamak (neneknya) aja rasanya.
Ditanya suami kok gelisah, saya jawab aku mau ke rumah nenek aja.
Pas sampai di rumah mamak sorenya, ditanya mamak saya, anak mu nggak ke rumah.
Nggak ada saya jawab. Di situ lah saya kabari suami. Langsung kami cari, sampai sekarang belum juga pulang," ungkap Rina yang ditemui di rumahnya di Lingkungan V, Kelurahan Binjai Serbangan, Kecamatan Airjoman, Jumat (24/7/2020).
Rina bersama sang suami, Taufik Hidayat pun langsung keliling mencari anak sulung mereka.
Sejumlah kerabat mengaku sempat melihat keberadaan Y sebelum dinyatakan hilang.
Atas informasi itu, keluarga meminta izin kepada pengelola SPBU agar diperlihatkan rekaman CCTV.
Benar saja dari rekaman tersebut, Rina melihat keberadaan anaknya di kawasan SPBU tersebut sekitar pukul 09.00 WIB dan terlihat mengobrol dengan seorang pria paruh baya.
Namun, keluarga sama sekali tidak mengenali sosok pria yang terekam CCTV mengenakan topi hitam, kaos atau kemeja lengan panjang warna abu-abu dan celana panjang warna hitam.
Tak lama keduanya pun pergi meninggalkan lokasi SPBU dengan menumpangi sebuah becak bermotor yang terparkir tak jauh dari lokasi keduanya berdiri.
"Ada kawan yang nampak dia jalan di kantor pos, ada yang nampak dia jalan ke arah SPBU. Itu lah kami minta rekaman SPBU.
Dari rekaman saya lihat, hapenya diambil, cok hapenya diambil, tapi herannya kok dia nurut diambil semua.
Itu yang jadi pertanyaan saya. Ada apa dia sama anak saya," sebut Rina.(Mustaqim Indra Jaya)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Ibu Korban Langsung Peluk Anaknya, Anak 16 Tahun Sempat Dilarikan Pria tak Dikena