Tersangka juga diberhentikan dari pekerjaannya karena wabah Covid-19, jadi diduga yang bersangkutan mengalami stres depresi," kata Danny.
Kecanduan Narkoba
Berdasarkan hasil keterangan dari para saksi, pelaku telah menjadi pecandu narkoba sejak tiga tahun terakhir.
"Dari keterangan saksi-saksi tersangka ini sempat direhabilitasi sebanyak dua kali berkaitan dengan kecanduan narkoba," kata Supriadi.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Desa Taja Mulya, Supandi yang mengatakan, bahwa pelaku baru satu bulan terakhir berkumpul kembali bersama keluarganya.
Baca: Depresi karena Dipecat, Ayah Bunuh Istri dan Anak dengan Tabung Gas, Lalu Coba Bunuh Diri
Baca: Pemuda di Palembang Bunuh Bapak 2 Anak Karena Tak Diberi Uang Rp 10.000, Ini Pengakuan Pelakunya
"Saya kira baru sekira satu bulan pulang dari rehabilatsi itu, saya dengar dia (Rendy) direhabilitasi di Palembang," ungkap Supandi, seperti dikutip dari TribunSumsel.com.
Sering Cekcok dengan Istri Soal Anak Ketiga
Mengutip Kompas.com, Kasar Reskrim Polres Banyuasin, AKP Ginanjar mengatakan, pelaku juga sering terlibat cekcok dengan sang istri karena anak.
"Pelaku ini tidak mengakui anak ketiganya itu ketika baru saja selesai rehab kedua."
"Sehingga mereka sering ribut gara-gara anak," kata Ginanjar.
Ginanjar menjelaskan, keributan antara pelaku dan istrinya itu mencapai puncak saat Rendy mengalami depresi berat setelah dipecat dari tempatnya bekerja karena pandemi Covid-19.
(Tribunnews.com/M Ardiansyah/Yohanes Tri Nugroho, Kompas.com/Aji YK Putra)