Dari 12 kali kejadian kecelakaan laut(laka laut) yang terjadi Minggu (2/8) tersebut kata Haeri umumnya terseret arus saat berenang.
“Mereka berenang di zona terlarang. Kemudian terseret arus ke tengah,” ujar Haeri.
Di daerah-daerah zona terlarang untuk berenang tersebut sebenarnya sudah banyak dipasang rambu-rambu larangan berenang.
Bahkan setiap saat para penjaga pantai yang siaga di pos pantau maupun yang tengah melakukan patroli pantai selalu mengingatkan untuk tidak berenang di zona terlarang.
Terlebih dua hari terakhir, kondisi laut mengalami pasang surut, yang menimbulkan banyak arus.
“Dari 12 kejadian tadi, kebanyakan korban sedang berenang dan kemudian terseret arus ke tengah laut.
Semuanya berhasil diselamatkan,” katanya.
Menurut Haeri, seorang pengunjung korban luka sempat mengalami luka robek di kepalanya karena terjatuh di banana boat saat berekreasi di perairan Pantai Barat seberang Hotel Malabar.
“Laka laut di depan Hotel Malabar, korban mengalami luka robek di kepala,” ujar Haeri (andri m dani)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul 12 Orang Terseret Ombak Pangandaran di Hari Terakhir Libur Idul Adha, Jumlah Wisatawan Membludak