Laporan Wartawam Serambi, Jafaruddin
TRIBUNNEWS.COM, LHOKSUKON – Lantai tanah di bagian dalam rumah warga di Desa Blang Gunci, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, amblas sehingga menyebabkan penghuninya tak berani tinggal di rumah.
Akibat kejadian tersebut sembilan warga dari dua kepala keluarga terpaksa tidur di teras rumah, karena tanah dalam rumah mereka yang berada di daerah aliran sungai (DAS) sudah retak, bahkan sebagian sudah amblas sejak Kamis (30/7/2020).
Karena itu warga tidak berani lagi tidur di dalam rumahnya, sebab khawatir akan tertimpa bangunan rumah jika tanah kembali amblas.
Warga yang tanah rumahnya amblas, masing-masing Hadijah (58) bersama dua anaknya. Lalu A Rasyid (62) bersama istri dan empat anaknya.
Sedangkan Wardiah (58) bersama tiga anaknya masih tidur di dalam rumah, meskipun tanah dalam rumahnya sudah amblas dan bagian belakang rumahnya dalam posisi tergantung.
Karena janda tersebut juga tidak memiliki tanah lain untuk memindahkan rumahnya, selain yang ditempati sekarang.
Berdasarkan catatan Serambinews.com, erosi yang terjadi di daerah aliran Sungai Keureuto kawasan Desa Blang Gunci ini sudah berlangsung lama.
Namun, karena belum ada penanganan yang serius dari pihak terkait, sehingga setiap tahun terjadi pengikisan tanah oleh air hujan di DAS tersebut.
Baca: Tiga Kecamatan di Kabupaten Bolmong Sulut Dikepung Banjir dan Longsor
Dulu, jarak pinggir sungai dengan rumah warga di kawasan itu mencapai sekitar 25 meter. Namun kini hanya beberapa meter saja dari permukiman.
"Pada Kamis (30/7) sekitar pukul 01.00 WIB, saya mendengar suara seng dan ambrukan tanah. Namun, karena gelap sebab mati lampu dan hujan deras saya tak berani melihatnya. Setelah kejadian tersebut saya tidak tidur sampai pagi," ujar Hadijah, janda dua anak.
Setelah dicari tahu, ternyata tanah yang amblas bertambah parah, kemudian dia melaporkan kejadian tersebut kepada keuchik (kepala desa).
Karena tak berani tidur dalam rumah dan tak memiliki tempat tinggal lagi, Hadijah tidur di teras dengan cara menggelar tikar dan memasang kelambu.
Baca: Amblas Jalanan Aspal Sedalam 2 Meter di Yokohama Jepang Gara-gara Proyek Kereta Api Bawah Tanah
"Jadi setiap malam saya memasang kelambu di teras untuk menghindari nyamuk. Bahkan, bukan hanya tidur saja di teras, tapi segala aktivitas sekarang di teras, termasuk memasak," ujar Hadijah.
"Selain Hajidah, mulai tadi malam A Rasyid bersama istri dan anaknya juga terpaksa tidur di teras karena lantai bagian belakang rumahnya juga amblas," ujar Rajuli, warga setempat yang mengaku prihatin dengan kondisi tersebut.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Lantai Rumah Warga di Aceh Utara Amblas, Begini Kondisinya