"Tadi diberi Rp 200 ribu untuk kompensasi transportasi. Katanya sih sampai 5 kali. Hari ini yang pertama, katanya nanti dipanggil lagi," ucap Fadly yang kini tinggal di rumah kontrakan di Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung.
Namun, alamat di KTP tertera di Kota Bandung.
Mira istrinya, saat dihubungi via telpon selulernya, mendukung langkah suaminya dalam menjalani uji coba vaksin.
"Dukungan saya buat suami biar kesehatan dia terjaga, supaya tidak terjangkit virus, biar keluarga kami aman dari segala penyakit terutama virus corona. Sebagai istri, saya menyemangati suami selama untuk kebaikan," ucap dia.
Ia akui, sebelumnya sempat takut dan khawatir saat suaminya daftar relawan vaksin. Apalagi, ini uji coba vaksin pertama di dunia. Namun, dia bersama Fadly banyak membaca literatur ihwal vaksin.
Akhirnya, belakangan Mira yang bekerja sebagai pegawai laundry ini ikut daftar.
"Dan saya ikutan juga. Sudah daftar hari ini via WA cuma belum ada panggilan dari dokternya. Kalau suami saya mah kan sudah dipanggil. Saya dalam posisi siap dipanggil, jalani tes kesehatan dan siap uji coba vaksin," ucapnya.
Motivasi ikut daftar jadi relawan, kata dia, supaya dia dan suaminya terbebas dari virus corona. Apalagi, keduanya bekerja dan saat pulang ke rumah, ada tiga anak yang menantinya.
"Pertama sih buat keluarga, buat anak-anak. Supaya jika nanti vaksin sudah diproduksi massal, kami tidak keluar biaya lagi. Katanya kan nanti mah kalau mau vaksin harus kena biaya. Lalu, ikut membantu pemerintah lah supaya pandemi ini segera berakhir," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "Driver Ojol dan Istrinya Daftar Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19, Ini Motivasi Mereka"