News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Wali Kota Nadjmi Adhani Meninggal, SKPD di Banjarbaru Hari Ini Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Banjarbaru, Nadjmi Adhani dan istri Hj Ririen Kartika Rini.

"Dengan tidak ada suplai darah dan oksigen yang dibawa melalui darah sehingga terjadi serangan emboli paru. Sesak nafas tiba-tiba, mendadak turun," kata Rudiansyah kepada Banjarmasinpost.co.id, Senin (10/8/2020).

Dijelaskan Rudiansyah, emboli paru memang diketahui menjadi salah satu penyebab kematian yang cepat dan angka kematian pasien yang penderitanya tinggi.

Pasalnya perubahan kondisi kesehatan bisa sangat cepat.

"Emboli paru termasuk kegawatan, pencegahan dilakukan tapi tidak ada jaminan semua pasien bisa terlepas dari gejala itu," kata Rudiansyah.

Emboli paru menurut Rudiansyah juga merupakan salah satu penyakit komplikasi yang banyak muncul pada penderita covid-19 di samping serangan jantung atau pneumonia.

Kondisi emboli pembekuan darah yang menyebabkan penggumpalan darah menurutnya bisa juga disebabkan hal lain misalnya terjadi setelah tindakan operasi, setelah melahirkan atau pada pasien dengan riwayat kolesterol.

"Ada yang bisa cepat atau lambat terjadinya, kalau karena covid-19 ini termasuk cepat terjadinya dan risiko kematiannya tinggi," paparnya.

Hj Ririen Nadjmi Adhani (duduk di tengah) melihat langsung proses pemakaman suaminya Nadjmi Adhani yang juga Wali Kota Banjarbaru (BANJARMASINPOST.CO.ID/nurholis huda)

Tangis Pilu Sang Istri Dari Kursi Roda

Proses pemakaman almarhum Wali Kota Banjarbaru H Nadjmi Adhani di Taman Makam Bahagia, Banjarbaru, Senin, (10/8/2020) dengan menggunakan protokol Covid-19, berlangsung haru.

Tampak Hj Ririen Kartika Rini, istri Nadjmi Adhani tidak bisa menyembunyikan sedihnya ditinggal sang suami. Ia meneteskan air mata di makam sang suami.

Sesekali dia memegang maskernya berwarna putih di dalam faceshield yang dikenakannya. Terlihat ia mengusap air mata.

Terlihat Ririen sangat kehilangan sosok yang selalu mendampinginya.

Mengenakan busana hitam dan kerudung merah, Ririen Nadjmi Adhani mengangkat tangan ketika doa disampaikan oleh Sekda Banjarbaru Said Abdullah untuk Almarhum Nadjmi Adhani.

Ririen Kartika Rini Nadjmi Adhani menggunakan kursi roda ke pemakaman dipandu oleh petugas pemakaman yang lengkap menggunakan alat pelindung diri (APD).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini