"Pak Ngatimin nangis (karena) orang-orang pada menghormati beliau," ucap Danar.
Tersentuh oleh Kisah Ngatimin
Danar mengungkapkan, idenya memborong dagangan Ngatimin muncul karena tersentuh dengan kisah perjuangannya.
Mengetahui sang pejuang berdagang mainan di halaman kampusnya dulu, ia lantas mengajak teman-teman sesama alumni untuk membantu Ngatimin.
Teman-temannya pun turut tergerak dan langsung memberikan sejumlah donasi.
"Saya merasa waktu kemarin muncul berita itu, karena jualannya di Boulevard UNS, saya sebagai alumni dan suka anak-anak, suka mainan superhero segala macam, saya punya ide kontak sama teman-teman alumni satu angkatan saja," beber Danar.
"'Siapa yang pengin borong mainan bapake?' awalnya begitu, terus teman-teman alumni tergerak."
"Dalam satu malam, akhirnya bisa untuk membeli dagangannya dan datang juga dua sampai tiga alumni," sambungnya.
Baca: Borong Mainan Dagangan Ngatimin sang Pejuang, Superman Bagikan 2 Karung Mainan ke Panti Asuhan
Menurut Danar, dari donasi yang terkumpul dalam satu malam, mereka lantas menggunakannya untuk memborong dua karung mainan dagangan Ngatimin senilai Rp 700 ribu, yang kemudian dibayarkan dengan Rp 1 juta.
Selain itu, Danar bersama rekan-rekan alumninya juga memberi sejumlah santunan pada Ngatimin.
"Sabtu (16/8/2020) malam, dalam satu malam, kami iuran, kami beli mainan anak-anak dagangannya Rp 1 juta."
"Yang dijual di lokasi itu paling harganya Rp 700 ribu atau berapa tapi kami beli Rp 1 juta kemudian kami kasih uang Rp 1,5 juta," kata Danar.
Kisah Ngatimin
Diberitakan TribunSolo.com sebelumnya, Ngatimin merupakan seorang pejuang yang pernah bertugas menjadi mata-mata bagi tentara Indonesia.