TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - NW (13) ditemukan tewas dan terikat dalam karung di aliran Sungai Sei Merah, Kecamatan Tanjung Morawa, Sumatera Utara (Sumut).
Kepala Desa Ujung Rambe, Eka mengatakan pihak keluarga belum mendapatkan kepastian dari polisi apakah mayat yang ditemukan di Sei Merah tersebut adalah NW atau bukan.
Namun berdasarkan ciri-ciri mayat ada banyak kesamaan.
"Mungkin hari ini kepastiannya. Katanya kemarin mau dicocokkan lagi sidik jarinya. Kalau ciri-ciri kalau dari orang tuanya ada kemiripan," ucap Eka, Sabtu (22/8/2020).
Eka mengatakan, berdasarkan pengakuan pihak keluarga NW kesehariannya juga memakai cincin. Kemudian baju dan celana juga ada kesamaan.
Hanya saja untuk ukuran besar badan ada perbedaan.
"Kalau cincin kan ada juga orang yang makai termasuk untuk baju. Cincinnya itu yang warna hitam model karet. Ibunya belum yakin. Baju yang dipakai sama yang jenazah, beda perasaan ibunya. Baju yang dipakai jenazah tapi ada juga dimiliki anaknya tapi tidak ada di rumah," kata Eka.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga, NW disebut Eka pergi meninggalkan rumah sejak 15 Agustus. Di saat yang sama hari ini merupakan hari ulang tahunnya. Ia pamit hendak bermain-main.
"Kalau dari desa kami ke lokasi penemuan mayat itu sekitar 5 sampai 6 km," kata Eka.
Informasi lain didapatkan NW kesehariannya akrab dipanggil Dim.
Ia tercatat sebagai siswi kelas VIII SMP Negeri 2 Galang.
Sebelumnya pihak kepolisian telah memastikan bahwa jasad yang ditemukan di aliran Sungai Merah Tanjung Morawa adalah benar NW.
Baca: KRONOLOGI Penemuan Mayat Satu Keluarga di dalam Rumah, Diduga Sudah Meninggal 3 Hari
Pamit Beli Serapan
Paman korban, Bob Fahmi menceritakan korban pergi dari rumah pada 15 Agustus lalu.
Saat itu korban pamit dari rumah untuk membeli sarapan.
"Dia tinggal serumah sama saya. Saat pamit itu dia sama ibunya untuk beli sarapan saja, tapi kemudian tidak pulang-pulang lagi," ucap Bob Fahmi, Sabtu (22/8/2020).
Bob Fahmi yang juga Kepala Dusun IV Desa Ujung Rambe ini mengatakan saat pergi keponakannya itu mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter Z.
Sampai sekarang mereka belum mendapatkan informasi akan keberadaan sepeda motor tersebut.
Kasus hilangnya keponakannya itu telah dilaporkan ke Polsek Galang.
"Kami enggak ada lihat tanda-tanda kalau dia punya masalah. Dia masih kelas 2 SMP itu," kata Bob.
Hingga kini secara resmi pihak keluarga korban belum menerima informasi resmi dari pihak kepolisian bahwa sosok mayat yang ditemukan di aliran Sungai Merah Kecamatan Tanjung Morawa itu adalah Dim.
Saat ini mereka masih menunggu kabar dari pihak kepolisian.
"Belum bisa dipastikan. Karena belum ada (keterangan) dari tim kedokteran juga," kata Bob.
Sementara itu kepada wartawan pihak kepolisian sudah memastikan kalau mayat yang ditemukan di dalam karung itu adalah NW.
Sebelumnya sesosok mayat di dalam karung ditemukan warga di aliran Sungai Permina, Kebun London Sumatera (Lonsum), Dusun V, Desa Sei Merah, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Rabu (19/8/2020).
Baca: Maryono Kaget Saat Melihat di Dalam Rumah Ternyata Semua Keluarga Adiknya Sudah Jadi Mayat
Dugaan sementara, mayat yang mengambang dalam karung itu merupakan korban pembunuhan.
Kondisi kepala sudah menjadi tengkorak. Sedangkan bagian tubuhnya sebagian masih utuh.
Korban mengenakan kaos lengan panjang merek Bos warna biru dongker.
Bagian bawahnya celana panjang keper warna cokelat.
Lalu, ada cincin besi di jari manis tangan kanannya yang sudah membengkak.
Personel Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Tanjungmorawa bersama Satuan Reskrim dan Inafis Polresta Deliserdang tiba di lokasi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengidentifikasi korban.
"Belum tahu kita identitasnya. Karena wajahnya sudah hancur, kita juga tidak bisa menaksir sekitar umur berapa korban itu," kata Kapolsek Tanjung Morawa AKP Sawangin Manurung, Rabu (19/8/2020).
AKP Sawangin Manurung menjelaskan, saat karung dibuka, di dalamnya ada batu koral sekitar 10 sampai 15 kilogram.
"Batu itu mungkin supaya mayat korban ini tenggelam. Sejauh ini masih melakukan penyelidikan," katanya.
Untuk mengetahui penyebab tewasnya korban, pihaknya membawa jasad pria tanpa identitas itu ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Medan, untuk melakukan autopsi.
Ditemukan Warga
Mayat dalam karung pertama sekali ditemukan oleh seorang warga bernama Suhartono pada Rabu siang sekira pukul 11.30 WIB.
Saat itu dia hendak mengambil pasir di sungai merah.
Karena mencium bau busuk ia pun mencari sumber bau tersebut.
Baca: Kisah Warga Lebanon Pasca Ledakan Mematikan di Pelabuhan Beirut Kini Bersiap Pindah Negara
"Sempat aku cari di mana bau busuk itu. Baru kemudian ku lihat ada karung. Terus aku naik dari sungai dan mencari orang untuk memberitahukan ada mayat," ucap Suhartono.
Saat itu orang yang pertama ditemui oleh Suhartono adalah Lewi Junaidi dan Rio, buruh pemanen sawit.
Saat itu mereka kembali ke sungai untuk mengecek apakah mayat manusia atau hewan.
"Setelah dicek kembali, ternyata mayat manusia," kata Suhatono.
Korban saat pertama kali ditemukan memakai kaus lengan panjang bewarna biru dongker, dan di bagian lengannya terdapat tulisan Deliserdang. (dra/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Siswa SMP 2 yang Ditemukan Tewas di Sungai Dibunuh di Hari Ulang Tahunnya