News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gara-Gara Becak, Pria 65 Tahun ini Tewas di Tangan Anak Kandung

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi mayat

Laporan Wartawan Tribun Medan, Victory Arrival Hutauruk

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Seorang anak tega membunuh ayah kandungnya sendiri Elkana Pangaribuan (65) usai bertengkar di halaman rumahnya di Jalan Pantai Timur, Kelurahan Cintai Damai, Medan Helvetia, Senin (24/8/2020).

Tersangka merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara bernama Eqwin Pangaribuan berumur 24 tahun.

Pengamatan wartawan www.tribun-medan.com, jenazah Elkana Pangaribuan sudah disemayamkan di rumah duka.

Terlihat bekas luka di keningnya.

Istri korban, Boru Simanjuntak bersama anak-anaknya tampak menangis di samping jenazah korban.

Diwawancarai awak media, Kepala Lingkungan II Kelurahan Cinta Damai, Herbert Sitorus, menyebutkan kronologi kejadian terjadi sekitar pukul 12.00 WIB.

Keduanya berkelahi di halaman rumah.

Baca: Karyawati Otak Pembunuhan Bos di Kelapa Gading Sebut Korban Sering Ajak Bersetubuh dan Ejek Tak Laku

"Kejadian yang saya dapat dari masyarakat mereka bertengkar sekitar jam 12 siang. Dipukul dengan tangan kosong," tuturnya kepada Tribun Medan di lokasi.

Elkana Pangaribuan langsung terjatuh tepat di depan pintu dan langsung dibawa ke klinik terdekat.

"Tepat di pintu rumahnya si bapak sudah terjatuh. Lalu dibawa ke Klinik Serasi, sampai di sana korban sudah meninggal dunia," jelas Herbert Sitorus.

Setelah memukul ayahnya, pelaku langsung melarikan diri.

"Setelah itu si anak pergi lari, dibawanya juga istrinya," sebutnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa penyebab perkelahian akibat sang ayah tidak memberikan pelaku untuk menggunakan becak.

"Anaknya ini mau pakai becak ini, cuma ban becak itu diambil oleh almarhum karena enggak dikasihlah becak ini dipinjam. Itulah ngamuk si anak ini, kalau masalah dipukulnya kita enggak tahu berapa kali, jadi ini pakai tangan kosong tidak ada pakai alat. Pakai tangan saja mereka berkelahi. Selesai dipukulnya dia pergi dibawanya istrinya," ungkapnya.

Pengguna Narkoba

Kata Herbert, ada indikasi Egwin Pangaribuan sebagai pemakai obat-obatan terlarang.

"Itulah anak ini pun sehari-seharinya kita tahu dia ini memang terindikasi pemakai narkobalah," tuturnya.

Ia menyebutkan bahwa keluarga ini baru tinggal 5 bulan di Lingkungan II Kelurahan Cinta Damai.

"Sebelumnya mereka tinggal di Lingkungan I dan pindah ke tanah garapan, dari garapan pindah kemari. Di sini sekitar 5 bulan paling mereka tinggal," ungkap Herbert.

Herbert menyebutkan bahwa pekerjaan pelaku dan korban tidak memiliki pekerjaan yang tetap.

Baca: Awalnya Bakar Sate Bareng Lalu Terjadi Perkelahian, Andri Rahman Tewas Setelah Tercebur ke Sungai

"Profesi korban ini mocok-mocok atau serabutan. Mereka baru pindah ke sini," ujarnya.

Lalu, korban Elkana Pangaribuan terjatuh tepat di depan pintu dan langsung dibawa ke klinik terdekat.

"Baru bapak itu pulang ke rumah, tepat di pintu rumahnya si bapak sudah terjatuh. Lalu dibawa ke klinik Serasi, sampai disana korban sudah meninggal dunia," ungkapnya.

Ia menyebutkan bahwa pelaku setelah berkelahi langsung melarikan diri bersama istrinya.

Beberapa jam setelah peristiwa itu, Egwin Pangaribuan akhirnya berhasil diamankan polisi.

"Sudah dimankan, terduga masih ya. Karena kita belum lidik, karena masih ngurusin mayat," kata Kanit Reskrim Polsek Helvetia, Iptu Usman Nasution.

Ia menyebutkan bahwa saat ini petugas masih melakukan pemeriksaan terkait kejadian tersebut.

"Untuk motif masih kita selidiki, yang jelas ini kita kenakan 351 ayat 3 sesuai undang-undang yang ada. Kemudian kita juga akan melakukan penyelidikan-penyelidikan apa penyebab dan motifnya," tuturnya.

Sementara itu sejumlah petugas berkoordinasi dengan pihak keluarga terkait autopsi yang bakal dilakukan di RS Bhayangkara Medan.

Setelah satu jam berkoordinasi dengan pihak keluarga, pihak keluarga akhirnya menyerahkan jenazah Elkana Pangaribuan untuk diautopsi.

Tak lama berselang, sebuah mobil ambulnas tiba di lokasi untuk membawa jenazah tersebut ke RS Bhayangkara Medan.

Sejak kejadian hingga jenazah dibawa oleh pihak RS Bhayangkara Medan, lokasi rumah duka dipadati warga sekitar.

Amatan Tribun, sekitar pukul 14.50 WIB terlihat korban sudah ditidurkan dalam kasur dan sudah tak bernyawa. Terlihat bekas luka di keningnya.

Istri korban Boru Simanjuntak bersama anak-anaknya tampak menangis di samping jenazah korban.

(vic/tribunmedan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Duel Anak Vs Ayah Berujung Kematian di Helvetia, Kepling Sebut Pelaku Terindikasi Pemakai Narkoba

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini