Menurutnya, aplikator seharusnya menonaktifkan mobil tersebut sebagai taksi online ketika terjadi jual beli ke pemilik baru.
"Kalau dilihat, ini dari aplikatornya kenapa saat peralihan mobil tidak menonaktifkan."
"Jangan sampai ada miskomunikasi seperti itu, kan jadi membuat gaduh," ujar Junaidi, seperti yang diberitakan TribunBatam.id, Rabu (26/8/2020).
Junaidi memastikan akan segera berkoordinasi dengan aplikator agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
Selain itu, Junaidi juga mengaku telah menghubungi pengurus taksi konvensional.
"Tadi saya sudah telepon dan bilang kalau bisa menanyakan dengan baik-baik."
"Jangan dikerumunkan gitu. Lebih baik menyelesaikan secara persuasif," ungkapnya.
Junaidi menambahkan, pertemuan antara perwakilan taksi konvensional dan driver online pernah dilakukan sebelum pandemi Covid-19.
Namun, menurutnya, hingga saat ini masih tahap konsolidasi serta perumusan agar peristiwa tersebut tidak terjadi lagi di Kota Batam.
Pihaknya akan mengagendakan kembali pertemuan itu dalam waktu dekat.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta, TribunBatam.id/Endra Kaputra)