"Setelah ketemu di jalan dan kumpul-kumpul mereka ini pergi mau ngambil jagung dan boncengan naik sepeda motor. Saat di TKP (pembuangan mayat) dijeratnya leher korban dan dipukulnya pakai batu kepalanya. Baru dimasukkannya ke goni dibuang di situ (sungai). Motifnya mau mengambil sepeda motornya saja pelaku ini,"ujar Alexander Minggu, (30/8/2020).
Kemudian pelaku membawa kabur motor korban lalu dijual.
"Berdasarkan hasil penyelidikan-penyelidikan kita lah makanya tau juga pelakunya dia. Kita juga sudah bentuk tim. Anggota juga tidak pulang-pulang (untuk menyelidiki). Begitu pelakunya mau menyerahkan diri kita langsung jemput di daerah Madina,"kata Alexander.
Sebelumnya diberitakan, mayat siswa SMP itu ditemukan pertama kali oleh warga yang hendak mengambil pasri sungai pada Rabu (19/8/2020) sekira pukul 11.30 WIB.
Ketika itu, saksi mencium bau busuk dan mencoba mencari sumbernya.
Kemudian saksi terkejut ternyata bau tersebut ternyata berasal dari sesosok mayat.
Awalnya identitas mayat itu belum diketahui.
Setelah polisi melakukan penyelidikan akhirnya terungkap bahwa mayat tersebut adalah siswa SMP, NW berusia 13 tahun.
Identitas korba terungkap berdasarkan sidik jari jenazah dengan mencocokkan sidik jari orang hilang yang dilaporkan warga Kecamatan Deliserdang.
Diketahui, korban merupakan warga Desa Ujung Rambe Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deliserdang.
Korban dilaporkan oleh pihak keluarga menghilang sejak 15 Agustus lalu ke Polsek Galang.
Kasatreskrim Polresta Deliserdang Kompol Muhammad Firdaus menjelaskan bahwa pihaknya masih mendalami kasus penemuan mayat itu.
"Benar identitasnya korban sudah kita ketahui. Kita masih melakukan pendalaman, untuk penyebab kematian menunggu hasil outopsi,"kata Muhammad Firdaus Sabtu, (22/8/2020).
Namun demikian, diduga siswa SMP itu adalah korban pembunuhan.