TRIBUNNEWS.COM - Pertama kali di Aceh, di mana seorang dokter meninggal dunia karena terinfeksi virus corona.
Dokter tersebut bekerja di Rumah Sakit Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh.
Dokter spesialis anestesi itu bernama Imay Indra meninggal dunia pada Rabu (2/9/2020).
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh Safrizal Rahman menyatakan duka dan mengatakan bahwa ini adalah kasus pertama di Aceh.
Baca: Kemendagri Catat 2,2 Juta Warga Rekam KTP Elektronik Selama Pandemi Covid-19
Menurut Safrizal, kasus ini sekaligus menjadi bukti bahwa eskalasi penyebaran Covid-19 di Aceh sudah tinggi.
"Almarhum meninggal dalam masa perawatan, dan sudah menjalani perawatan selama tiga minggu," kata Safrizal Rahman kepada Kompas.com, Rabu.
IDI Aceh mengimbau agar Pemerintah Aceh segera melakukan langkah konkrit penanganan pandemi ini, untuk menekan jumlah kasus yang semakin tinggi.
"Kalau tidak, pelan-pelan Aceh akan terus kehilangan putra terbaiknya," kata Safrizal.
Baca: Pemerintah Optimistis Krisis Covid-19 Tidak Lebih Parah Dibandingkan 1998 dan 2008
Langkah konkrit yang bisa dilakukan, menurut Safrizal, adalah melakukan pembatasan pergerakan manusia.
Sebab, tanpa pembatasan gerak, virus corona akan terus menyebar ke sana-sini.
"Selanjutnya perbanyak tes dan lakukan pencarian kasus secara aktif. Lakukan isolasi bagi yang positif di bawah pengawasan ketat medis," kata dia.
Sejak ditemukan kasus positif pertama di Aceh pada April 2020 lalu, sebanyak 200 tenaga medis sudah terpapar Covid-19.
Hingga 1 September 2020, Satuan Tugas Covid-19 Aceh melaporkan ada 1.649 kasus positif Covid-19 di Aceh. (Kompas.com/Daspriani Y Zamzami)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertama di Aceh, Dokter Meninggal Setelah Terjangkit Covid-19"