Nama-nama anak harimau itu bahkan diberikan oleh Menteri LH, yaitu Rengganis, Raung dan Rani. Sudah dilakukan pemeriksaan morfologi, nutrisi, pakan dan rekam medis.
"Kesimpulan sementara harimau Baksi ini usianya sudah tua, " kata Widodo pada wartawan saat melihat kondisi Baksi.
Sedang dari cek pola pemberian nutrisi dan juga rekam medis kesehatan dan ternyata track record dari rekam medisnya cukup sehat, termasuk pemberian pakannya juga diberikan normal.
Baca: Viral Harimau Kurus di Maharani Zoo dan Goa Lamongan, Begini Penjelasan Pengelola
Pertimbangan usia harimau yang sudh tua itu, BKSDA menyarankan kepada pengelola untuk menyediakan ruang khusus dan penanganan ekstra, yaitu dengan membuat kandang karantina khusus agar ada perhatian lebih, mengingat usia.
Dokter hewan Maharani Zoo dan Goa Lamongan, drh Laily Purnamasari mengatakan, sejak berada di Maharani kondisi kesehatan Baksi baik dan sudah produktif.
Memang Baksi pernah dilakukan tindakan medis pada ekornya karena ekor Baksi terluka saat berkelahi dengan sesamanya. "Alhamdulillah selama berada di Maharani, Baksi ini tidak pernah sakit," kata Laily.
Usianya sudah tua, wajar kalau berat badannya berkurang. Baksi tidak bisa terus menerus dikurung di kandang, sesekali harus di luar untuk melatih animal behaviour-nya.
Menanggapi unggahan video yang viral itu, menurutnya bisa menjadi pengendali dan koreksi bagi menejemen.
Apa yang harus dilakukan dan ini menjadi starting poin di Maharani Zoo untuk mengingatkan semua di lembaga konservasi untuk tetap memberikan perhatian serius walaupun satwa itu berusia tua.
Pihaknya juga akan memperhatikan saran BKSDA dengan membuat ruang konservasi khusus bagi hewan-hewan yang berusia tua. (SURYA.co.id/Hanif Manshuri)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Penyebab Harimau Baksi di Maharani Zoo & Goa Lamongan Terlihat Kurus di Foto, Lihat Kondisinya