Kata tikus-tikus pithi anoto baris disebut sudah pernah dipakai atau ada pada zaman Singosari maupun Majapahit.
Sementara di akun Facebooknya, pimpinan Yayasan Surya Nuswantara, Tuntas Subagyo, sempat mengkampanyekan cita-citanya untuk maju sebagai calon Independen dalam Pilpres 2019.
Namun, kita ketahui, cita-cita itu gagal karena tidak ada calon perseorangan dalam Pilpres 2019.
Adapun di akun Facebooknya, Yayasan Surya Nuswantara, terlihat aktivitas-aktivitas yayasan di sejumlah daerah termasuk di Solo pada 2019 lalu.
Getol Usung Calon Perseoangan
Dikutip dari Tribun Jateng, Yayasan Surya Nuswantara banyak mengusung calon independen di Pilkada 2020.
Tidak hanya pasangan Bajo, beberapa kandidat yang diusung Tikus Pithi sempat mendaftar dan menyerahkan berkas pencalonan, namun ditolak lantaran tidak memenuhi syarat.
Komisioner KPU Jateng, Muslim Aisha, menuturkan banyak calon perseorangan yang diusung gerakan Tikus Pithi.
"Hampir semua calon dari jalur perseorangan diusung. Ini mengingatkan dulu pada 2018 saat pemilihan gubernur dimana gerakan ini ingin mengusung calon gubernur dari perseorangan, tapi gagal, nggak lolos," jelasnya saat menyambangi Kantor Tribun Jateng, Rabu (26/2/2020).
Menurutnya, Tikus Pithi bergerak di beberapa kabupaten/kota di Jateng lantaran memiliki jaringan.
Antara lain di Kendal, Demak, Solo, Boyolali, Rembang.
Baca: Gibran Resmi Daftar Pilkada Solo 2020 ke KPU: Kenakan Kemeja Lurik Jawa, Didampingi Selvi Ananda
Sementara, Komisioner Divisi Data dan Informasi KPU Jateng, Paulus Widiyanto menuturkan Tikus Pithi memiliki slogan Natha Baris (merapikan baris).
"Mereka ada di beberapa tempat. Kemudian, berproses di pilkada. Terorganisir lumayan rapi. Sehingga ada dukungan," ujarnya.
Komisioner Divisi Partisipasi Masyarakat KPU Jateng, Diana Ariyanti, menambahkan pasangan independen dari Kota Solo yang sudah berstatus diterima yakni Bajo memang unik.
"Mereka berdua merupakan penjahit dan ketua RW, tapi bisa mengumpulkan syarat pencalonan sebanyak itu," jelasnya.
KPU Jateng juga masih bertanya-tanya tujuan gerakan Tikus Pithi yang getol mencalonkan kadernya melalui jalur perseorangan di beberapa daerah.
(Tribunnews.com/Daryono) (TribunJateng/mamdukh adi priyanto)