Ai Lela, satu di antara pengikut Tunggal Rahayu yang memutuskan untuk mengundurkan diri memberikan penjelasannya tentang paguyuban tersebut.
Tak hanya Ai, para pengikut paguyuban tersebut juga memutuskan mengundurkan diri.
Mereka beralasan, misi organisasi tidak sejalan dengan pemahaman warga yang jadi pengikut.
"Saya dan anggota yang lain hari ini, Rabu (9/9/2020) membuat surat pengunduran diri."
"Sudah banyak hal yang menyimpang dari paguyuban ini," kata Ai seperti dikutip Tribunnews.com dari TribunJabar.id.
Satu di antara yang dinilai meyimpang oleh Ai adalah perubahan ayat Alquran.
Kalimat Bismillah diganti Al-Bismillah oleh pimpinan paguyuban.
Mengaku tak ubah lambang negara
Sutarman tak merasa telah mengubah lambang negara, Burung Garuda.
Ia beralibi penggunaan Burung Garuda yang kepalanya menghadap ke depan itu untuk meluruskan lambang negara.
"Saya tidak mengganti, kalau diganti pasti diubah. Pada dasarnya ini untuk meluruskan (Burung Garuda)," kata dia.
Ia mengibaratkan pelurusan Burung Garuda itu seperti baca iftitah saat shalat.
Secara kenegaraan, di masa kritis ini, Sutarman mengambil sikap menelaah dan menghayati.
Hasilnya, ia mengambil sikap untuk meluruskan bagian kepala Burung Garuda.