TRIBUNNEWS.COM - Video yang memperlihatkan turnamen tarikan antar kampung (tarkam) ala Liga Champions UEFA viral di media sosial.
Dalam rekaman yang beredar luas di kalangan warganet, memperlihatkan dua tim bersama wasit dan ofisial pertandingan yang akan melakukan laga tanding.
Uniknya berbeda dari biasanya, ada ceremony ala-ala kompetisi sepak bola antar klub di benua Eropa itu.
Nuansa pertandingan Liga Champions UEFA tampak terasa dalam ajang tarkam tersebut.
Mulai dari musik pengiring pemain masuk ke dalam lapangan, hingga gate yang digunakan bertuliskan 'Road to Champions'.
Hingga Jumat (11/9/2020), video tarkam ala Liga Champions UEFA sudah ditonton sebanyak lebih dari 280 ribu kali di akun Instagram @liga_tarkambanten.
Bahkan di akun Facebook Ais Sekiya Indonesia video tersebut ditonton sebanyak 1,5 juta kali dan menuai beragam komentar menarik dari sejumlah warganet.
Baca: Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama Punya Jasa Untuk Sepak Bola Indonesia
Baca: Sosok Alfred Riedl Dimata Sang Asisten: Pelatih Hebat, Pengalaman Sepak Bola Internasional 30 Tahun
Hasil Penelusuran Tribunnews
Diketahui tarkam ala Liga Champions UEFA merupakan liga yang diselenggarakan di Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dengan tajuk Cijaku Champions League (CCL).
Sekretaris CCL, Ahmad Muflihuddin menjelaskan, CLL sendiri tidak jauh beda dengan kompetisi sepak bola seperti biasanya.
Namun pesertanya wajib berdomisili Cijaku yang diketahui melalui tahapan pendaftaran kemudian verifikasi identitas.
"Sedangkan kepanitiaan diambil dari unsur kepemudaan yang rela mengorbankan waktu dan tenaganya mensukseskan kegiatan ini," kata Muflih kepada Tribunnews, Jumat (11/9/2020).
Saat ditanya CLL dikemas ala Liga Champions UEFA, Muflih memberikan jawabannya.
Ia menyebut ada pepatah bilang di dunia ini tidak ada yang tidak meniru, semua orang pasti meniru.
Baca: Video Viral Aksi Perampokan Terjadi Saat Live Zoom, Pelaku Dobrak Pintu di Belakang Korban
Baca: VIRAL Curhat Wanita Pejuang PCOS, Kerap Dicibir saat Berusaha Hamil Selama Tiga Tahun Menikah
"Dari kalimat tadi kami mencoba mengemas kompetisi ini semisal Liga Champion yang ada di Eropa."
"Alhasil dengan segala kekurangan kami muat dalam istilah Cijaku Champions League ala cah deso," ucapnya.
Muflih menyebut ada sejumlah aspek yang diadopsi CLL dari kompetisi bergengsi di Benua Eropa itu.
Mulai dari soundtrack UCL, logo UCL, terowongan pemain, sistem grup, sistem pengundiannya, bahkan tidak ada transfer market pemain hingga ajang ini berakhir.
Muflih menekankan, CLL yang diikuti 20 klub di Cijaku memiliki tujuan khusus.
"Yakni mencari cikal bakal penggiat sepak bola yang berkelahiran di wilayah ini," tegasnya.
Baca: VIRAL Aksi Sejumlah Anak Muda Menuntun Motor saat Lintasi Gang di Perumahan, Banjir Pujian
Baca: VIRAL Gelembung Busa Raksasa Mirip Salju Keluar dari Tanah di Sumbar, Tiba-tiba Membeku
Penyelenggara CLL Terapkan Protokol Kesehatan yang Ketat
CLL sendiri sudah berlangsung sejak tanggal 27 Agustus 2020.
Selama penyelenggaraannya, panitia CLL telah mempersiapkan segala hal, baik dari komponen perencanaan hingga pelaksanaan.
"Serta memperhatikan penuh protokol Kesehatan. Dengan himbauan, Jangan nonton bola, tanpa menggunakan masker," beber Muflih.
Untuk saat ini, CLL dihentikan sementara sesuai SK Gubernur Banten No 443/Kep.209-Huk/2020 Tentang Penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Provinsi Banten dalam rangka percepatan penangan Covid-19.
Muflih mewakili panitia mengucapkan rasa terimakasihnya kepada warganet yang telah merespon CLL dengan baik.
Termasuk video yang viral dan menjadi bahan perbincangan hingga hari ini.
"Wah itu diluar dugaan kami, nyatanya unggahan tersebut cukup menyulap perhatian warganet. Sebagai penyelenggara turut bersyukur."
"Mudah-mudahan ajang ini dapat menuai keberkahan yang banyak, Silaturahmi yang baik untuk kita bersama dan sepak bola Indonesia," harapnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)