TRIBUNNEWS.COM - Dua warga Cianjur tewas tersengat aliran listrik saat ingin memadamkan api kebakaran dengan air dari kolam.
Peristiwa kebakaran itu terjadi di pondok putri Pesantren Inayatul Fikriyah, Kampung Legokringgit, Desa Sukajaya, Tanggeung, Cianjur, Minggu (13/9/2020) sekitar pukul 02.00 WIB.
Menanggapi peristwa nahas itu, Kepala Desa Sukajaya, Elan Heryadi, menyebut warganya tidak tahu adanya kabel putus yang jatuh ke kolam samping pesantren.
Baca: Dua Orang Tewas Kesentrum Saat Ambil Air untuk Padamkan Api di Ponpes Inayatulfimriyah Cianjur
"Mereka tidak tahu ada kabel yang terjuntai ke kolam saat mengambil air," kata Elan melalui sambungan telepon, Minggu (13/9/2020).
Elan mengatakan, ada empat orang yang tersengat aliran listrik saat mengambil air. Dua warga dan dua orang santri pesantren.
"Dua warga kami tak selamat sementara dua lainnya yang merupakan santri selamat meski sempat muntah darah," katanya.
Baca: Aturan PSBB DKI Jakarta di Restoran, Kafe, Masjid, hingga Gereja: Ada yang Harus Tutup Total
Semua korban dievakuasi ke puskesmas terdekat untuk mendapat pengobatan.
Elan Heryadi, mengatakan dua korban tewas dalam kebakaran adalah Muis (25) sekretaris BPD Desa Sukajaya dan Rendy (15) pelajar kelas 3 tsanawiyah.
"Korban meninggal kecelakaan pada saat mengambil air dari kolam. Tiba-tiba kabel listrik putus jatuh pada kolam sehingga terjadi sengatan listrik," ujar Elan melalui sambungan telepon.
Elan mengatakan, saat terjadi kebakaran warga dan santri sedang tidur. (TribunJabar.id/Ferri Amiril Mukminin)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Dua Warga Cianjur yang Tewas Tak Mengetahui Ada Kabel saat Membantu Memadamkan Kebakaran Pesantren