Menurut Uun, fase baby blues terjadi kurang dari dua minggu saja.
"Sebenarnya, kalau di pandangan psikolog, tidak cukup mengkhawatirkan jika itu hanya berlangsung kurang dari dua minggu, itu sangat normal."
"Ya sama halnya kayak kita harus beradaptasi dengan kondisi baru, yang tadinya mungkin hidupnya cuma berdua dengan suami kemudian lahir anak artinya kan dia punya tanggung jawab, kekhawatiran-kekhawatiran, yang akhirnya membuat hal tersebut terjadi," jelas Uun.
Namun, Uun mengatakan, baby blues bisa berlanjut apabila tidak mendapat penanganan yang tepat.
Menurut Uun, jika baby blues berlanjut hingga 3 sampai 6 bulan maka artinya telah masuk ke fase Pospartum Depression.
Baca: Viral Kisah Ni Made Ayu Masnathasari, Mahasiswa Hindu Pertama Lulus di Universitas Muslim Indonesia
Tentunya, fase Pospartum Depression tersebut akan lebih mengkhawatirkan.
Belajar dari kisah tersebut, Uun menyampaikan pesan bahwa dukungan keluarga sangatlah penting untuk mencegah terjadinya baby blues.
Terlebih, bagi ibu yang baru pertama kali melahirkan.
"Support keluarga itu penting bagi ibu yang baru melahirkan untuk anak pertama, sangat rentan untuk mengalami baby blues," kata Uun.
"Jadi support keluarga seperti membantu memandikan anak, hal-hal kecil itulah yang perlu dibantu keluarga. Selain mungkin bantuan berbentuk fisik maupun psikologis."
"Artinya juga menyiapkan psikologis ibu ini bahwa dia punya tanggung jawab tapi dia tidak sendirian, bahwa keluarga tetap support dia," sambungnya.
Viral di Media Sosial
Sebelumnya, kisah seorang wanita yang mengalami baby blues lantaran tertekan oleh cibiran orang-orang di sekitarnya viral di media sosial.
Menurut informasi yang beredar, wanita tersebut mendapat banyak komentar negatif dari keluarga dan lingkungannya lantaran dirinya melahirkan secara caesar.