TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Bupati Kabupaten Berau, H Muharram, meninggal dunia di Rumah Sakit Pertamina, Balikpapan, Selasa (22/9/2020) sore.
Muharram menutup usia masih berstatus positif Covid-19. Dia dirawat sejak dinyatakan positif, Rabu (9/9/2020) lalu.
“Awalnya sempat membaik tapi sore tadi kondisi memburuk hingga terhenti napas,” ungkap Direktur RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Eddy Iskandar saat dihubungi Kompas.com, Selasa sore.
Baca: Ada 67 Kasus Baru Covid-19 di Batam Kemarin, Paling Banyak Disumbang 2 Perusahaan Ini
Baca: Bupati Lombok Timur, Sopir dan Pelayannya Terkonfirmasi Positif Covid-19
Eddy mengatakan dua hari terakhir dirinya sempat mengunjungi Muharram di RS Pertamina.
Muharram dirawat di ruang ICU dengan alat bantu pernapasan.
Sejak positif Muharram sudah menjalani perawatan intensif selama 13 hari di RS Pertamina.
Diketahui, Bupati Muharram dinyatakan positif Covid-19 oleh RSUD Kanujoso saat menjalani pemeriksaan kesehatan syarat maju Pilkada 2020, Rabu (9/9/2020).
Usai dinyatakan positif, Muharram sendiri mengumumkan dirinya terkonfirmasi melalui rekaman video.
Melalui video tersebut, Muharram menyebut dirinya positif Covid-19 karena kelalaiannya saat berinteraksi dengan seseorang. Karena itu dirinya meminta maaf.
“Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Kabupaten Berau atas kejadian ini. Saat beberapa waktu lalu saya berinteraksi dengan seseorang. Sehingga terjadilah seperti ini,” ungkap melalui video tersebut.
Saat itu Muharram mengaku tidak mengalami gejala sakit berat. Hanya mengalami sakit kepala dan flu.
Sebelum dinyatakan positif Covid-19, Muharram sempat mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat berkunjung ke Maratua, Berau, pada 1 September 2020.
Agenda kunjungan Edhy ke Berau dalam rangka lepas liar 300 ekor tukik atau anak penyu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "13 Hari Dirawat karena Positif Covid-19, Bupati Berau Meninggal Dunia"