TRIBUNNEWS.COM - Situasi pandemi virus corona (Covid-19) mengubah sistem pembelajaran di berbagai sekolah.
Saat ini, sistem pembelajaran beralih menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) demi menekan penularan Covid-19 di sekolah.
Sie Publikasi SMP Negeri 8 Surakarta, Dra. Sri Suprapti, mengaku pihaknya menemui sejumlah kendala dalam pelaksanaan PJJ.
Prapti menyebutkan, sejumlah kendala yang terjadi di antaranya yaitu kurang tertibnya siswa dalam mengumpulkan tugas.
"Sebagai contoh, di dalam jadwal sudah diberikan jam atau waktu sesuai dengan yang sudah dibuat oleh Waka Kurikulum Hesti Setyaningsih, S.Kom., namun kenyataannya tidak sesuai dengan yang diharapkan," kata Prapti dalam rilisnya yang diterima Tribunnews.com, Rabu (23/9/2020).
Baca: Protokol Sekolah Tatap Muka di Jateng, Ganjar Pranowo: Siswa Dilarang Naik Angkot!
Prapti menambahkan, ada banyak alasan yang disampaikan para peserta didik mengenai keterlambatan pengumpulan tugas tersebut.
Ia pun mengungkapkan sejumlah kendala lainnya yang terjadi selama pelaksanaan PJJ.
"Alasan-alasan yang disampaikan oleh peserta didik memang beraneka macam antara lain HP rusak, HP tidak dapat digunakan untuk Google Classroom, tidak presensi dan tidak pernah mengumpulkan tugas, jarang presensi daring, tidak pernah ikut daring, kadang-kadang presensi, ketiduran, beberapa peserta didik hanya memiliki kuota chat, kehabisan kuota karena membuka beberapa aplikasi dalam waktu PJJ, dan ada yang malah ke luar kota bersama Orang Tuanya karena PJJ dianggap libur," bebernya.
Menyadari adanya sejumlah kendala dalam pelaksanaan PJJ, Prapti melanjutkan, pihak SMP Negeri 8 Surakarta kemudian berinisiatif untuk melaksanakan home visit.
Dalam kegiatan tersebut, guru Bimbingan Konseling (BK) serta sejumlah wali kelas mengunjungi rumah peserta didik yang mengalami kendala.
"Alhamdulillah guru SMP Negeri 8 Surakarta dengan sepenuh hati selalu memantau perkembangan peserta didik yang mengalami kendala," ungkap Prapti.
"Mereka, para guru yang home visit, berusaha memecahkan masalah atau kendala yang dialami peserta didik antara lain dengan memberi motivasi, tugas secara luring, komunikasi dengan orang tua dengan baik, menghadirkan orang tua tertentu," jelasnya.
Prapti mengatakan, sejumlah orang tua juga telah menyampaikan kendala yang dialami pada guru-guru di SMP Negeri 8 Surakarta.
Baca: Menteri Nadiem: Sekolah Luar Biasa Bisa Jadi Sumber Inspirasi Pembelajaran
Menurutnya, permasalahan yang dihadapi pun bermacam-macam.
Di antaranya yaitu kendala karena membuka banyak aplikasi saat mengerjakan tugas, orang tua hanya mengandalkan kuota dari bantuan sekolah maupun pemerintah, hingga tidak terpantaunya pembelajaran siswa di rumah karena orang tua bekerja.
Selain itu, menurut Prapti, sejumlah masyarakat masih menganggap kegiatan belajar dari rumah sebgai libur sehingga banyak siswa yang ke luar rumah dengan alasan kepentingan keluarga.
Tak hanya itu, Prapti mengungkapkan, munculnya iklan-iklan berbau pornografi juga masih menjadi kekhawatiran.
Metode dan Strategi PJJ di SMP Negeri 8 Surakarta
Prapti mengungkapkan, saat ini peserta didik SMP Negeri 8 Surakarta tengah mengikuti Penilaiaan Tengah Semester (PTS) Gasal Tahun Pelajaran 2020/2021.
Pelaksanaan PTS dilakukan secara daring, baik yang berada di rumah maupun yang berada di sekolah karena terkendala dengan tidak adanya HP.
Lebih lanjut, Prapti menyebutkan, SMP Negeri 8 yang menerapkan Kurikulum 2013 menjalankan metode PJJ dengan memanfaatkan sejumlah aplikasi.
"Selama PJJ, strategi dan metode pembelajaran menggunakan Google Classroom, Google Forms, dan WA," tuturnya.
Sementara itu, berbeda dengan pembelajaran tatap muka sebelumnya, selama PJJ, hanya terdapat tiga mata pelajaran setiap harinya.
Baca: Kemenag Berikan Bantuan Paket Data Gratis untuk Siswa Madrasah yang Menjalani PJJ
Prapti menyebutkan, SMP Negeri 8 Surakarta juga menerapkan strategi dan metode PJJ yang mengedepankan sikap (keaktifan pengumpulan tugas/tepat waktu), pengetahuan (penilaian harian, tugas), dan keterampilan (praktik, projek).
Lebih lanjut, ia mengatakan, dalam pelaksanaan PJJ di SMP Negeri 8 Surakarta, sejumlah orang tua ada yang mengambil tugas dan mengumpulkannya kembali ke sekolah sesuai batas waktu yang ditentukan.
Prapti memastikan, kegiatan tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
"Sudah disedikan loker dan meja yang letaknya strategis dan mudah terjangkau karena sudah terlihat dari pintu gerbang utama, persisnya di depan ruang Aula," jelasnya.
Menurut Prapti, meskipun terjadi sejumlah kendala, program belajar dari rumah memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik.
Sementara itu, Prapti menyampaikan, Kepala SMP Negeri 8 Surakarta Triad Suparman, M.Pd., berharap pembelajaran daring dapat meninggalkan pengalaman positif bagi peserta didik, tenaga pendidik, serta orang tua yang memiliki peran utama dalam mendukung PJJ.
Menurut Prapti, Kepala Sekolah pun berharap wabah Covid-19 dapat segera berlalu.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)