TRIBUNNEWS.COM - Seorang bocah tewas lantaran tenggelam saat berenang di kolam gerbang Universitas Mulawarman Samarinda.
Melihat temannya tenggelam, bocah lainnya panik dan takut melapor kepada satpam.
Peristiwa nahas itu terjadi saat korban dan teman-temannya nekat bermain dan renang di kolam itu pada Sabtu (26/9/2020) sekitar pukul 14.00 WIB.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kelas A Balikpapan Basarnas Kaltim-Kaltara, Melkianus Kotta mengatakan, saat itu mereka sempat ditegur satpam.
Baca: Gadis Cilik Dibunuh Lalu Mayatnya Diperkosa Remaja, Pelaku Dendam Dimarahi Ibu Korban saat Mencuri
Namun anak-anak tersebut tak mengindahkan hingga salah satu dari mereka tenggelam.
“Meski ditegur Satpam mereka tetap berenang. Saat itulah anak itu tenggelam,” ungkap dia melalui keterangan tertulis kepada awak media di Samarinda, Sabtu malam.
Tak berani lapor
Beberapa saat kemudian, satpam mengecek kembali lokasi dan membubarkan kegiatan anak-anak tersebut. Saat itu satpam masih belum mengetahui adanya anak tenggelam.
Rekan-rekan korban ternyata juga tidak berani melaporkan kejadian yang menimpa teman mereka. Mereka merasa takut dan panik.
“Saat dibubarkan anak-anak (rekan korban) itu juga tidak melapor,” tutur dia.
Baca: Ssiwa SMP Tewas Dikeroyok 4 ABG Lain, Awalnya Kumpul Bareng hingga Adu Mulut
Penemuan korban
Sekelompok anak tersebut baru berani menceritakan kejadian itu kepada orang tua mereka.
“Sekitar pukul 17.30 Wita, orangtua rekan korban mendatangi TKP (kolam) dan melaporkan ke security jaga,” terang dia.
Pencarian melibatkan keluarga korban dan warga.
Mereka melakukan pencarian dengan cara berenang di kolam sedalam dua hingga tiga meter.
“Sekitar pukul 18.20 Wita korban di temukan oleh Bapak Hasan (warga) dan Bapak Albert (mahasiswa) saat kedua berenang mencari di kolam itu,” jelas dia.
Korban langsung dibawa ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie, namun ia akhirnya meninggal dunia. (Kompas.com/Zakarias Demon Daton)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Bocah Tewas Tenggelam di Kolam Gerbang Universitas Mulawarman, Kawannya Tak Berani Melapor"