TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu, Sumiati (39) dan anak perempuannya, Geby (19), ditemukan tewas di dalam rumah, Selasa (23/9/2020) malam.
Ibunda Sumiati, Ngadinah (60), tak kuasa berdiri begitu mendapati putrinya tergeletak tak bernyawa di sebuah rumah yang berlokasi di jalan Tanjung Harapan, Kecamatan Pontianak Timur.
Ngadinah melihat langsung jasad anak kelimanya dalam kondisi mengenaskan.
Saat ia dibawa menjauh dari rumah sang putri, rasa sedihnya bertambah ketika mendengar bahwa sang cucu, Geby, juga tewas dalam kondisi serupa.
Baca: Polisi Ungkap Pembunuhan Sopir Mobil Rental, Berikut Kronologinya
Beberapa hari sebelum menemukan anak dan cucunya tersebut, Ngadinah mengaku sudah merasakan firasat tak nyaman.
Ia juga mengaku tak dapat menghubungi nomor anak dan cucunya.
Ngadinah kemudian mendatangi besannya tetapi sang cucu pun tak ada disana.
Keluarga besar kemudian memutuskan untuk mendobrak pintu rumah.
Baca: Seorang Anak Diperkosa Ayahnya Selama 3 Tahun, Sempat Diancam akan Dibunuh, Kini Alami Trauma
Saat pintu didobrak, keluarga pun mendapati Sumiati dan Geby telah tewas dalam kondisi mengenaskan.
Ngadinah merasa heran, bagaimana bisa ada seseorang yang tega begitu sadis menghabisi anak dan putrinya sekaligus.
Ia berharap, aparat kepolisian bisa dapat segera meringkus sang pembunuh, agar sang pembunuh dapat diberikan hukuman setimpal atau hukuman mati.
Ngadinah mengatakan, dari kejadian ini. ia merasa mendapati kejanggalan.
Hingga saat ini, Ngadinah mengatakan, suami putrinya tidak muncul sekalipun.
"Ndak tau kemana, sudah kayak ditelan bumi,"ungkapnya, saat ditemui Tribun di TKP, Senin (28/9/2020).
Baca: ABG di Klaten Jadi Budak Seks Ayah Selama 3 Tahun, Bakal Dibunuh Jika Tolak Puaskan Nafsu Ayahnya
Baca: Bocah 10 Tahun Dibunuh lalu Diperkosa seorang Remaja, Pelaku Mengaku Dendam dengan Ibu Korban
Ia mengungkapkan, putrinya baru dua tahun menikah dengan laki-laki yang akrab disapa Alem tersebut.
Ngadinah mengaku sempat tak merestuinya hubungan mereka lantaran ia memiliki firasat yang tak nyaman.
Namun, Sumiati tak tak pernah bercerita permasalahan apapun secara langsung tentang rumah tangganya.
Ngadinah hanya mendengar dari teman putrinya bahwa Sumiati sempat mendapat ancaman dari sang suami yang saat ini tak diketahui keberadaannya.
"Sama saya ndak pernah terbuka dia, tetapi sama kawan-kawannya ada. Kata kawannya, dia cerita, dia diancam mau dibakar, dibawakan bensin, katanya kalau dia ndak mau balik sama suaminya, dia mau dibunuh," ungkapnya.
(Tribun Pontianak/Ferryanto)
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Putri dan Cucunya di Bunuh Dengan Sadis, Ngadinah Ungkap Putrinya Terima Ancaman Dibakar dan dibunuh