TRIBUNNEWS.COM - Pemuda bernama Asep Nasrullah (23) diduga menjadi korban salah pukul oknum polisi pascademonstrasi penolakan UU Cipta Kerja, Rabu (7/10/2020).
Penjaga konter ponsel di Telukbetung Barat, Bandar Lampung tersebut disangka merupakan bagian dari perusuh yang melarikan diri.
Padahal, Asep mengaku, ia tak pernah mengikuti demonstrasi.
Akibat pukulan tersebut, Asep pun mengalami luka memar di bagian kepala.
"Saya sempat bilang, enggak ikut demo tapi masih ada yang memukul," tutur Asep.
Kronologi
Asep menuturkan, peristiwa itu terjadi saat ia berada di minimarket Jalan Wolter Monginsidi sekitar pukul 20.00 WIB.
Saat itu, Asep hendak bertemu seseorang untuk melayani jual beli ponsel.
Asep mengaku sama sekali tak mengetahui bahwa pada sore harinya ada demonstrasi yang berujung ricuh di kawasan Gedung DPRD Lampung.
Baca: Ketua MPR Minta Aparat Keamanan Bersikap Persuasif Kendalikan Massa Unjuk Rasa UU Cipta Kerja
Buntutnya, polisi pun memburu para perusuh dalam aksi tersebut.
"Saya lagi janjian mau COD (cash on delivery) jual beli HP, tiba-tiba ada banyak orang masuk ke dalam minimarket, ya saya ikut masuk," tutur Asep.
Tetap dipukul meski telah menjelaskan
Tak lama setelah Asep masuk, sejumlah aparat mendatangi minimarket tersebut.
Mereka meminta semua orang di dalam minimarket keluar.
Baca: 20 Pelajar Digelandang ke Mapolres, Diduga Hendak Menyusup Rombongan Pendemo Tolak UU Cipta Kerja
Polisi mengira mereka semua adalah perusuh dalam unjuk rasa, termasuk Asep.
Asep yang tak tahu apa-apa dipukul menggunakan pentungan dan tameng begitu keluar dari minimarket.
"Pas keluar (saya) langsung dipukul," ujar dia.
Meski telah menjelaskan bahwa dia tak terlibat, Asep masih saja terkena pukulan.
Alami memar dan diminta lakukan CT Scan
Akibat pemukulan tersebut, Asep mengalami memar dan sakit di bagian kepala.
Pihak rumah sakit bahkan memintanya menjalani CT Scan.
"Sempat dibawa ke rumah sakit, diminta CT Scan tapi ga ada biaya, jadi pulang ke rumah," tutur dia.
Baca: Serikat Kerja Akan Tempuh Jalur Konstitusional Gugat Undang-Undang Cipta Kerja
Hal yang disayangkan Asep adalah polisi melepaskannya tanpa meminta maaf maupun membawa ke fasilitas kesehatan.
Tak terlibatnya Asep dalam kericuhan dibenarkan oleh Ketua RT setempat M Sadri.
Sadri melihat sendiri Asep tengah bekerja di konter ponsel saat demo berlangsung.
"Dia (Asep) itu warga saya, dia enggak ikut demo, siang hari pas demo dia itu lagi kerja," ujar Sadri.
Saat dimintai konfirmasi terkait kasus ini, Mapolresta Bandar Lampung dan Polda Lampung belum memberikan tanggapan resmi.
(Kompas.com/Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saya Sempat Bilang Enggak Ikut Demo tapi Masih Ada yang Mukul"