TRIBUNNEWS.COM - Pasal berlapis dikenakan terhadap Samsul Bahri (36), residivis di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur yang melakukan tindak pidana pemerkosaan sekaligus pembunuhan.
Pada Sabtu (10/10/2020) lalu, DN (28) menjadi korban pemerkosaan tersangka, sedangkan anaknya RG (9) tewas dibunuh secara sadis oleh Samsul, bahkan jasad RG sempat dibawa kabur untuk disembunyikan.
Kepada pihak kepolisian, Samsul mengaku dirinya memang sudah punya niat memerkosa DN.
Baca juga: Kondisi Jasad Bocah 9 Tahun yang Dibunuh saat Menolong Ibunya dari Pemerkosaan, Polisi: Memilukan
Dikutip dari Serambinews.com, Senin (12/10/2020), akibat aksi kriminalnya, Samsul kini terancam hukuman mati.
Pasal-pasal yang dikenakan terhadap Samsul di antaranya adalah, Pasal 338 jo Pasal 340 jo Pasal 285 jo Pasal 351 ayat 2 KUHPidana.
Kemudian Pasal 80 UU 35 Tahun 2014 tentang Kekerasan dan Penganiyaan dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.
"Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan dengan direncanakan terlebih dahulu, ancaman pidana adalah hukuman mati atau penjara seumur hidup," jelas Kasat Reskrim Polres Langsa Iptu Arief Sukmo Wibowo ketika dikonfirmasi Serambinews.com, Senin (12/10/2020).
Tersangka mengaku, dirinya sudah membawa parang sebelum berangkat ke rumah korban.
"Untuk motif kasus ini, tersangka Samsul Bahri ingin memperkosa ibu korban, namun tersangka dari awal telah membawa sebilah parang bersamanya," ujar Iptu Arief.
Residivis Kasus Pembunuhan
Ketika berhasil ditangkap, diketahui Samsul ternyata residivis yang dibebaskan lewat program asimilasi Covid-19 pada beberapa bulan yang lalu.