Itu karena sering terjadinya keributan yang mengganggu kenyamanan warga sekitar.
Baca juga: Pendukung Puan Maharani Ancam Lapor Polisi, Nikita Mirzani Bilang Begini
Ditempat kejadian perkara (TKP) Biduk Amo dijadikan tempat tongkrongan dan tempat mabuk-mabukan oleh anak punk dan sekelompok pemuda.
Selain itu, berdasarkan pengakuan anak Punk yang sempat dibincangi di Biduk Amo juga dijadikan tempat membuat tato.
Tampak alat pembuat tato dan tinta berserakan di lantai Biduk Amo.
"Semoga ada ketegasan dan kebijakan dari pemerintah."
"Ini sudah sangat meresahkan sekali," kata Rian.
Kepala Dinas Parawisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Merangin, Sukoso, mengamini terkait soal Biduk Amo yang sering dijadikan tempat mabuk-mabukan.
Ia mengatakan, bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan penegak perda, yakni Pol-PP Merangin.
"Terkait dengan penertiban anak Punk, kami sudah kirimkan surat ke Kasat Pol PP dan Kadis Sosial untuk menertibkan keberadaan anak punk tersebut," kata Sukoso. (tribunjambi/muzakkir)
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Berebut Wanita, Diduga Anak Punk Tawuran di Biduk Amo Merangin, Warga Resah Minta Pemerintah Tegas