Ia menduga kakaknya korban menginap di rumah kerabatnya yang ada di samping rumah.
Namun hingga pukul 07.00 WIB, korban belum kembali ke rumah.
Da dan keluarganya berusaha mencari.
Pada pukul 09.00 WIB, adik korban lainnya, Ha (36), melihat pintu warung milik Dahiri dalam kondisi terbuka.
Baca juga: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan, Pemuda Nekat Gantung Diri di Rumah Kosong
Ha merasa curiga karena warung itu sudah lama tidak terpakai.
Saat itu mendapati tubuh korban sudah posisi tergantung dengan seutas tali tambang warna merah yang dilapis dengan sarung warna cokelat.
Dia pun berteriak meminta pertolongan keluarga dan warga.
Laporan juga diteruskan ke Polsek dan Koramil Pulau Panggung serta Puskesmas Ulu Belu.
"Korban selama ini tinggal bersama adiknya, Da. Tapi kadang juga menginap di rumah adiknya yang lain maupun tetangga. Sehingga semula Da tidak curiga saat dia tidak ada di kamar," jelas Ramon.
Dari hasil keterangan lainnya, diduga korban mengalami depresi karena sudah terpisah dari anak dan istrinya kurang lebih 40 tahun.
Korban sudah berusaha mencari, namun tidak menemukan keluarganya.
"Jadi selama ini korban tinggal menumpang di rumah Da, serta mempunyai riwayat sakit TBC," terang Ramon.
Selanjutnya korban dikebumikan di tempat pemakaman umum pekon setempat.
Keluarga telah menerima dengan ikhlas dan menolak untuk dilakukan autopsi.
"Korban sudah dimakamkan. Keluarga menerima sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi," ujar Ramon. (Tribunlampung.co.id/Tri Yulianto)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Ditinggal Istri dan Anaknya, Kakek di Ulu Belu Ditemukan Tewas Tergantung di Warung Kosong