Sehingga, pihaknya tentu harus mendalami dugaan unsur tindak pidana pembunuhan berencana yang dilakukan pelaku.
Ditambah lagi, dugaan awal motif pelaku tega melakukan pembunuhan lantaran ingin menguasai harta berupa uang korban rupanya belum dapat dipastikan.
Sebab, pelaku usai membunuh korban justru tidak mengambil uang atau barang berharga apapun milik korban.
"Kan pelaku bawa pisau, ini memang direncanakan apa seketika, kalau pun mau menguasai harta, tapi enggak diambil uangnya tidak masuk dalam pasal pembunuhan dalam kekerasan," kata Alfian.
"Artinya pembunuhan murni, tapi ini pembunuhan biasa atau berencana, ini butuh pendalaman," tegas dia.
Ada Indikasi Psikopat dari Kepribadian Pelaku
Bayu Bani Adal, pelaku pembunuhan wanita pekerja seks komersial (PSK) di Kost Haji Jamal, Gang Rahayu dekat Stasiun Bekasi, kemungkinan memiliki kepribadian psikopat.
Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan polisi yang belum dapat memastikan secara pasti motif pelaku melakukan perbuatannya.
Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian Nurrizal mengatakan, selama diperiksa pelaku tetap menjawab pertanyaan penyidik laiknya orang normal.
"Bisa jadi (psikopat), karena kelainan jiwa itu bisa borderline, impulsif, bipolar. Tapi kita tidak perlu tahu ini, enggak perlu. Dia diajak bicara normal kok," kata Alfian.
Alfian menelisik, ada kenaikan amarah yang begitu cepat dialami pelaku sehingga melakukan pembunuhan.
Padahal, jika dilihat dari keinginan pelaku menemui korban untuk melakukan hubungan badan sudah terpenuhi.
Serta tidak ditemukan barang atau harta benda berharga milik korban yang diambil, meski dugaan awal motif pembunuhan ditengarai keinginan memgambil harta benda.
"Kami mengamatinya ini sifat ada sesuatu hal yang mendorong untuk melakukan hubungan badan, dalam arti tenang," ucap Alfian.