"Setiap hari Abah langsung membeli bensin buat mesin pengair sawah. Lalu, Noni mengantarkan bensin itu ke sawah abah dan kami sering ngobrol-ngobrol lama di sawah," ujarnya, Jumat (23/10/2020) di kediaman Abah dan Noni di Kampung Cicondong.
Ketika ditanyakan bagaimana kata-kata Abah Sarna saat menyatakan perasaannya, Abah Sarna pun hanya mengatakan kesediaan pada si Abah yang sudah kakek-kakek.
"Neng Noni daek ka abah? Anu geus aki-aki? (Neng Noni mau ke Abah? Yang sudah kakek-kakek)?" katanya.
Saat Abah menyatakan perasannya itu, Abah mengatakan sempat ada penolakan dahulu dengan orangtuanya menyebut bahwa Noni masih sekolah dan sudah memiliki pasangan.
"Tapi, akhirnya selang beberapa waktu Abah justru dapat tantangan dari Neng Noni. Dia bilang, Abah gimana jadi mau nikahi Noni?" ujar Abah memeragakan perkataan Noni.
Selama sebulan, kata Abah Sarna, ia menjalin pacaran dengan Noni.
Bahkan, dalam sebulan itu, ia sempat mengalami putus nyambung seperti layaknya percintaan anak muda.
"Ya, namanya lelaki yang sudah menduda 7 tahun, Abah merasa rapuh dan membutuhkan seorang wanita, akhirnya kami pun nyambung lagi," katanya.
(TribunnewsBogor.com/TribunJabar)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Menikah 22 Hari, Abah Sarna Kakek 78 Tahun Talak Cerai Noni Wanita 17 Tahun, Terkuak Ini Penyebabnya