News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

MDMC Muhammadiyah Sarankan Keluarga Dapat Ikut Urus Jenazah Covid-19

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Pemulasaraan Jenazah RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, memakamkan warga berstatus PDP di TPU Aisyah Rashida, Rabu (15/4/2020) dini hari.

 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, menyarankan agar keluarga korban meninggal covid-19 ikut dilibatkan dalam proses pengurusan jenazah.

Hal ini dilakukan agar kedepannya kepercayaan masyarakat kepada tim medis tidak kian menyurut.

Menurut Budi, terdapat krisis kepercayaan masyarakat kepada tim medis terkait penanganan jenazah covid-19, di mana banyaknya kasus pengambilan jenazah secara paksa maupun pembongkaran makam jenazah Covid-19 di sejumlah daerah.

“Libatkan masyarakat dalam proses pengurusan jenazah, bisa saat mensalatkan atau melibatkan mereka (keluarga dan masyarakat) saat menyiapkan liang kuburnya,” kata dia dalam webinar dengan tema “Pemulasaran Jenazah Karena Covid-19” yang digelar Satgas Covid-19 MUI, Senin (2/11/2020).

Baca juga: Viral RS Minta Uang Pemulasaraan Jenazah PDP Corona Rp 3 Juta, Ini Fakta yang Terjadi

Ia melanjutkan, banyak masyarakat itu ragu, apakah jenazah keluarganya sudah dipenuhi hak-haknya sebagai jenazah, dan apakah sudah sesuai belum dengan syariah tajhizul janazah (pengurusan jenazahnya)

Selain itu, keikut sertaan keluarga dalam proses pengurusan jenazah adalah hak yang harus dipenuhi dengan tetap memenuhi standar protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19.

“Keluarga boleh melihat jenazah dengan jarak minimal 3 meter, dengan catatan tidak menyentuh secara langsung,” harap dia.

Baca juga: Berdebat Soal Nama Anak, Komedian Ginanjar Kepikiran Pandemi Covid-19, Istrinya Bilang Ngaco

Lebih lanjut dia mengatakan, agar keterlibatan masyarakat dalam pengurusan jenazah tidak menjadi klaster baru penularan covid-19, hendaknya ada komunikasi dan sosialisasi yang dibangun baik dan mendetail kepada keluarga korban.

Budi juga mendorong agar pemerintah mengadakan pelatihan pengurusan jenazah sesuai syariat Islam yang disesuaikan dengan fatwa MUI untuk para relawan, agar dalam proses tajhizul janazah bagi korban meninggal Covid-19 bisa terpenuhi hak-haknya sebagai jenazah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini