News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Merapi

Tiga Orang Pengungsi Merapi Dibawa ke Rumah Sakit, Terdeteksi Reaktif, Langsung Jalani Tes Swab

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BPBD Kabupaten Magelang telah mengevakuasi sebanyak 607 warga yang termasuk dalam kelompok rentan seperti balita, lansia, ibu hamil, ibu menyusui dan disabilitas, setelah status Gunung Merapi dinaikkan ke level Siaga, Jumat (6/11/2020).

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG – Tiga orang pengungsi di tempat pengungsian Gunung Merapi di Kabupaten Magelang dibawa ke Rumah Sakit usai hasil rapid test reaktif.

Tiga warga ini ini diketahui reaktif saat menjalani rapid test di posko kesehatan di pengungsian Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Jumat (6/11/2020)

Mereka dibawa ke Rumah Sakit Merah Putih untuk diswab dan dilakukan penanganan.

"Tiga orang reaktif sampai sore ini. Nanti akan dibawa ke RS Merah Putih agar bisa diswab," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sembari bertanya kepada Bupati Magelang, Zaenal Arifin, di tempat pengungsian Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Magelang, Jumat (6/11/2020).

Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, Tempat Pengusian Bagi Pengungsi Merapi Diberi Penyekat Khusus

Baca juga: Gunung Merapi Siaga, Ini 12 Desa di 4 Kabupaten yang Masuk Zona Bahaya

Semua pengungsi yang akan memasuki tempat pengungsian di Kabupaten Magelang dites rapid.

Jika ditemukan reaktif, mereka akan dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19.

Rapid test ini untuk mencegah penularan Covid-19 di dalam tempat pengungsian

“Semua pengungsi, dalam situasi pandemi, semuanya masuk di tempat pengungsian sesuai protokol Covid-19. Salah satunya kita melakukan rapid test terhadap pengungsi-pengungsi yang memasuki tempat pengungsian,” kata Zaenal, Jumat (6/11/2020).

Jika ada pengungsi yang ditemukan reaktif, maka pengungsi akan langsung dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

Rapid test ini dilaksanakan untuk mencegah penularan Covid-19 di pengungsian.

“Seperti di Deyangan ini. Kalau ditemukan reaktif, akan langsung dirujuk di RS, untuk penanganan lebih lanjut. Ini walaupun belum swab, itu akan ditindaklanjuti dengan swab ketika di RS. Agar tak menulari pengungsi yang lain,” katanya.

607 Warga Dievakuasi, Lokasi Pengungsian Disekat
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang telah mengevakuasi sebanyak 607 warga yang termasuk dalam kelompok rentan seperti balita, lansia, ibu hamil, ibu menyusui dan disabilitas, setelah status Gunung Merapi dinaikkan ke level Siaga, Jumat (6/11/2020).

Adapun keseluruhan warga yang dievakuasi tersebut berasal dari tiga desa yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, yakni Desa Krinjing, Desa Paten dan Desa Ngargomulyo di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

"Menurut laporan sementara, warga kelompok rentan yang berasal dari Desa Krinjing dievakuasi di Balai Desa Krinjing menggunakan mobil bak terbuka dan kendaraan pedukung lainnya," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, Jumat, (6/11/2020).

Warga Desa Krinjing yang diungsikan terdiri dari 42 balita, 36 lansia, 3 ibu hamil, 41 ibu menyusui dan 2 disabilitas sehingga totalnya adalah 124 warga.
Sementara itu, warga Desa Paten yang tinggal di Dusun Babadan I dan Babadan II telah diungsikan ke Desa Banyurejo dan Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, dengan total pengungsi sementara adalah 356 orang warga kelompok rentan.

Selanjutnya, ada sebanyak 127 warga kelompok rentan dari Desa Ngargomulyo yang diungsikan ke empat titik pengungsian, yakni Gedung NU Ketaron, Gedung Futsal Tejowarno, Gedung PPP Prumpung dan PAY Muhammadiyah.

"Sementara itu, BPBD Kabupaten Magelang juga telah mendistribusikan logistik ke beberapa desa yang menjadi titik pengungsian seperti Desa Mertoyudan, Desa Banyurojo dan Desa Deyangan di Kecamatan Mertoyudan," katanya.

Selain itu, BPBD Kabupaten Magelang bersama tim gabungan seperti PMI, Basarnas, Pemerintah Desa, Forkopimcam, Damkar, Dinas Sosial, TNI, Polri, relawan dan komponen terkait juga mendirikan dapur umum untuk menyuplai kebutuhan makanan bagi para pengungsi.

"Selain itu, tim gabungan juga memasang fasilitas penyekat khusus bagi warga yang mengungsi untuk menghindari kontak langsung dan mencegah penularan Covid-19," pungkasnya.

(Tribun Jogja/Rendika Ferri K/Tribunnews.com/Taufik Ismail)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Tiga Terdeteksi Reaktif di Tempat Pengungsian di Magelang Dibawa ke Rumah Sakit, 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini